Moonlight Destiny (Chapter 12 END)

Title                : Moonlight Destiny

Author            : Azumi Aozora  & Kunang Anna

Main Cast      : Park Chan Rin (OC), Han Hee / Honey Lau (OC), Oh Se Hun (EXO-K), Kim Jong In / Kai (EXO-K), Jung Dae Hyun (B.A.P), Yoo Young Jae (B.A.P)

Support Cast : Park Chan Yeol (EXO-K), Henry Lau (Suju-M), Lee Taemin (SHINee), Kim Myung Soo / L (Infinite), Luhan (EXO-M), Kris (EXO-M), Wu Zun.  The other EXO, B.A.P, and Infinite members

Length            : sequel

Genre             : Fantasy, family, romance, life, friendship, mystery

Rating              : PG+15

Summary       : Bagaimana bila berbagai makhluk yang kau kira hanya ada di negeri dongeng, kini benar-benar nyata? Guardian angel, devil, werewolf, spirit, dan vampire. Kau tidak pernah menyadari dirimu berbeda dan special, hingga kau bertemu mereka. Lalu apa yang akan terjadi saat kau mengetahui berbagai rahasia gelap yang seharusnya tidak kau ketahui?

Image

Masa depan bisa berubah sesuai pilihan yang kita ambil. Tapi, apakah takdir bisa berubah?

Inilah kisah kita. Takdir kita.

12th Destiny – By : Azumi Aozora & Kunang Anna

 

======== Chan Rin PoV =========

Sejak kejadian malam itu, aku selalu mengalami mimpi buruk. Mungkin semua itu bukan hanya sekedar mimpi buruk melainkan ingatan-ingatanku di masa lalu. Ya, Kris-lah yang membuatku mengingat semuanya. Dengan kekuatannya, ia mengembalikan ingatanku tanpa perlu mengubahku menjadi diriku yang sebelumnya. Tapi menurutku, diriku yang sebelumnya (sebelum reinkarnasi) maupun sekarang (setelah reinkarnasi) tetaplah aku.

Aku kini ingat, bahkan dulu ketika aku masih balita pun, aku tahu saat itu aku tidak memihak ayahku. Ingatan-ingatan masa laluku sangat mengerikan. Aku melihat banyak kekejaman ayahku terhadap kaum angel dan manusia. Aku juga melihat kekejaman ayahku terhadap ibuku. Aku sangat sedih mengingat L Oppa mengikuti jejak ayah kami.

Seandainya dulu ibuku tidak berusaha menghilangkan kekuatanku dan membuatku bereinkarnasi…., seandainya dulu ibuku tidak mengorbankan nyawanya demi aku…, apakah mungkin saat ini L Oppa masih hidup dan tidak memiliki pikiran jahat?

Aku menggeleng. Tidak ada gunanya berandai-andai. Ini semua sudah takdir. Inilah takdir yang harus kujalani. Masa depanku bisa berubah sesuai pilihan yang aku ambil, tapi bagaimanapun aku tetap tidak akan bisa melawan takdir. Selalu ada “kekuatan gaib” yang menuntun kita semua menuju takdir kita. Tanpa kita duga, pilihan-pilihan yang harus kita ambil sebenarnya menuntun kita pada jalan takdir yang telah digariskan untuk kita. Mungkin jalan-nya berbeda-beda, berkelok-kelok, memutar, atau lurus, tapi pada akhirnya tujuan terakhirnya tetap sama. Itulah takdir. Masa depan yang berbeda-bedapun pada akhirnya akan menuntun kita pada takdir.

Aku menatap langit-langit kamarku. Masih belum bisa tidur. Padahal sekarang sudah jam 12 malam. Tok….tok..tok…, aku mendengar suara jendela kamarku diketuk. Aku duduk, menyalakan lampu, menyibakkan gorden jendela, dan tersenyum melihat seorang pria bersayap hitam dengan mata kuning bercahaya berdiri di depan balkon kamarku.

“Aku tahu kau bisa langsung masuk tanpa harus membuka pintu, Kris Oppa.” Aku menyilangkan kedua lenganku, lalu kembali berbaring di tempat tidurku dengan malas.

Satu detik kemudian Kris sudah duduk di tempat tidurku, di sampingku. Dia merubah wujudnya menjadi manusia. “Tadi itu namanya sopan santun. Kau juga pasti tidak suka kan kalau aku tiba-tiba muncul di sampingmu?”

Aku mengangkat bahu. “Aku tidak bisa tidur.” Kataku.

Kris menatapku lekat-lekat. “Mimpi-mimpi itu lagi?”

Aku mengangguk. “Ingatan-ingatan buruk.” Aku masih berbaring dan menatap mata Kris dalam-dalam. “Kau tahu hal apa yang paling aneh, Oppa? Bahkan diantara sekian banyak ingatan buruk tentang ayahku di masa lalu, aku masih bisa mengingat bagaimana rasanya kasih sayang L Oppa untukku dulu. Saat itu.., aku tidak pernah berpikir L Oppa akan berubah menjadi jahat seperti ayahku. Bagaimana mungkin.., L Oppa yang dulu begitu baik.., bisa berubah menjadi…..”

Kris membungkukkan badannya dan membelai pipiku dengan lembut. “Maafkan aku, Rin. Mungkin waktu itu seharusnya aku tidak langsung melenyapkan Myungsoo…” mata Kris berubah menjadi gelap.

Aku menggenggam tangan Kris dan menggeleng. “Aku tidak menyalahkanmu, Oppa. Aku tahu… L Oppa yang sekarang bukanlah L Oppa yang dulu. Aku tahu, ketika aku menatap matanya, aku tidak akan pernah bisa membuat pikirannya berubah. Kau melakukan hal yang benar, Oppa. Kau menyelamatkan manusia…”

Kris tersenyum. “Jadi aku adalah si bad guy sekaligus si good guy?”

“Good guy. Menurutku kau adalah good guy, Oppa.” Aku menatap Kris tajam. “Tidak peduli seburuk apapun masa lalu seseorang, bila pada akhirnya dia memutuskan untuk menjadi baik, maka ia adalah orang baik. Tapi sebaik apapun masa lalu seseorang, jika pada akhirnya ia jahat, maka ia adalah orang jahat.”

“Maafkan aku, Rin…” kata Kris sungguh-sungguh. “Dan.., terima kasih karena kau menganggapku good guy.” Kris tersenyum. “Padahal semua kekacauan ini tidak akan terjadi seandainya dulu aku tidak terpengaruh oleh pangeran angel kembar itu.” Kris mengangguk. “Ya, dulu aku memang sempat ingin memanfaatkannya untuk menguasai dimensi ini. Tapi kurasa, aku menyesal karena telah ikut campur dalam penciptaan vampire. Aku menyesalinya setelah sahabatku, Xi, meninggal. Saat itu aku tahu, seperti yang sudah Xi katakan padaku ribuan tahun lalu, aku akan bertemu dengan Luhan, dan juga denganmu.”

Kris membelai kepalaku. “Aku sempat kesal pada Xi karena dia tidak memberitahuku secara detail tentang masa depanku, atau apa yang akan terjadi padaku saat ini. Bisa saja saat ini aku sama jahatnya seperti Myungsoo…”

Aku menggeleng. “Tidak, Oppa. Saat itu pasti Raja Xi sudah tahu. Ia tahu kau adalah good guy, hanya saja ia tidak ingin membuat hidupmu membosankan, sehingga ia tidak memberitahumu.”

Kris tertawa. “Hahahaha. Ya, aku ingat. Dulu Xi pernah berkata ia tidak ingin membuat hidupku membosankan. Bagaimana kau bisa tahu?” Kris menatapku heran.

“Hmmm.., mungkin karena aku mewarisi sedikit gen dan kekuatannya?”

Kris menatapku tajam dan dingin. “Akulah yang paling banyak menyumbangkan kekuatanku dan juga gen-ku padamu. Kau lebih mirip aku daripada kaum devil maupun angel.”

Aku menahan senyum. “Oh ya? Jadi apakah aku harus memanggilmu ayah?”

Kris tertawa. Aku pun ikut tertawa. Kris membelai-belai kepalaku lagi. “Tidurlah. Besok pagi kau harus sekolah. Aku akan menjagamu di sini. Setiap malam aku akan menjagamu. Aku tidak ingin ada makhluk lain yang seenaknya datang kemari di malam hari, dan mencuri-curi kesempatan.”

Aku mengerutkan keningku. “Siapa?” tanyaku. Tapi Kris hanya terdiam dan menggertakkan giginya seolah menahan marah.

Aku terkekeh. “Kris Oppa, kau tahu? Kau lebih parah dari Chanyeol Oppa dan Henry Oppa. Kalau ada nominasi penghargaan kakak ter-protektif, kau pasti menang.” Sindirku.

Kris mengangkat bahu. “Aku tidak bisa mempercayai pria.”

“Kau kan pria!” tukasku.

“Maksudku…, pria-pria yang mendekatimu. Sehun…, Kai.., Daehyun…”

Aku memutar bola mataku. “Dan kau juga…”

Kris menatapku sambil menahan senyum. “Apakah kau juga memperhitungkanku dalam daftar calon kekasihmu?”

“Seandainya umurmu tidak lebih dari 10 ribu tahun mungkin aku akan mempertimbangkanmu, kakek tua…”

Kami berdua tertawa terbahak-bahak. Kris masih terus membelai kepalaku dengan lembut. Aku tersenyum. Aku tahu, ia menyayangiku seperti saudara. Aku juga.

“Apakah di dimensi-mu…. kau memiliki gadis yang kau sukai, Oppa?” tanyaku.

Kris menggeleng. “Tidak.”

“Oh ayolaaaah…, kau sudah tua sekali, Oppa! 10 ribu tahun? Hmm…tepatnya sepuluh ribu sembilan ratus tahun? Aku ingin punya keponakan….”

Kris tertawa. “Meskipun umurku sudah tua, tapi aku tetaplah pria paling tampan dan paling sexy di seluruh jagad raya ini.”

Aku mencubit lengannya dengan keras, tapi ia hanya tersenyum cheesy. Kemudian aku tersenyum lebar. “Aaah.., aku ingat.., Chanyeol Oppa pernah memberitahuku, dulu… saat kalian tampil di acara musik, kau tidak bisa melepaskan matamu dari ChoA eonni dari grup AOA kaan?!”

Kris mendengus. “Jangan percaya pada Chanyeol!” Tukasnya kesal, tapi ia menghindari menatap mataku. Aku hanya tersenyum jahil.

Kris mengerutkan keningnya. “Aku akan berjaga di luar, aku mendengar suara langkah kaki Chanyeol.” Kris mengecup keningku lalu bangkit berdiri.

“Kau tidak perlu menjagaku, Oppa! Tidak akan ada yang menyakitiku.”

Kris menyeringai. “Memang tidak. Aku menjagamu dari para pria yang menyukaimu.”

“Mwo?”

“Sudah ya. Sampai nanti.” Dalam sekejap mata, Kris pun menghilang.

Benar saja, satu menit kemudian, Chan Yeol masuk ke dalam kamarku. “Rinrin.., kau belum tidur?” tanyanya sambil menghampiriku.

Aku menggeleng. “Aku tidak bisa tidur. Kau kenapa, Oppa?” aku heran melihat wajahnya yang terlihat ketakutan.

Chan Yeol berbaring di sampingku dan menutupi tubuhnya dengan selimutku. “Aku mimpi buruk lagi.” katanya. Aku mengerutkan keningku. Aku tidak tahu ternyata kakakku juga sering mengalami mimpi buruk.

“Aku bermimpi kau menghilang begitu saja.” Chan Yeol menoleh padaku dan menatapku dengan cemas.

Aku tersenyum. “Aku tidak akan pergi, Oppa.” Kemudian aku terdiam. Teringat kata-kata Kris. Dia bilang…..umurku akan jauh lebih panjang dari manusia manapun. Dia bilang pertumbuhanku sangat lambat. Saat aku berusia 17 tahun nanti, maka pertumbuhan manusia-ku akan terhenti. Aku tetap manusia, tanpa kekuatan seperti Kris, tapi seratus tahun berikutnya aku hanya akan terlihat bertambah tua satu hari. Terus berulang seperti itu. 100 tahun usia manusia sama seperti 1 hari usiaku. Itu adalah teori Kris. Kris juga tidak tahu pasti karena aku adalah makhluk campuran angel dan devil pertama yang mewarisi gen-nya.

“Aku tidak akan pergi begitu saja tanpa penjelasan.” Kataku pada Chan Yeol. “Apapun yang terjadi nanti.., aku tidak akan pergi begitu saja tanpa memberimu kabar, Oppa.”

Chan Yeol hanya terdiam dan terus menatapku. Jarang sekali kakakku bersikap serius seperti ini. “Rinrin.., kau tahu? Mungkin dulu aku memang berkata…, aku tidak mempercayai kelebihanmu dalam berkomunikasi dengan binatang.” (catatan author : buat yang belum baca silakan baca side story MD “I’m Sorry, Oppa”)

Chan Yeol masih menatapku. “Sebenarnya aku hanya takut. Aku takut apa yang kupikirkan ternyata bukan hanya imajinasiku. Hhhhhh….” Chan Yeol menghembuskan nafas berat. “Maafkan aku, Rin, tapi dulu aku berbohong. Aku tahu kau berbeda, tapi aku mempercayaimu.”

Aku memeluk Chan Yeol, kakak yang paling kusayangi di seluruh jagad raya ini. “Gomawo, Oppa…”

“Aku sangat menyayangimu, Rin. Kau adalah adik yang paling kusayangi di dunia ini. Mungkin aku memang bodoh, tapi aku tahu ada sesuatu yang kau sembunyikan dariku. Apapun itu, aku akan mendengarkan ceritamu di saat kau sudah siap menceritakannya padaku. Seaneh apapun ceritamu. Se-tidak masuk akalnya pun ceritamu, aku akan mempercayaimu.”

Tanpa terasa air mataku menetes. “Gomawo, Oppa.” Hanya itu yang bisa kukatakan pada kakakku saat ini. Aku beruntung karena dikelilingi oleh orang-orang yang menyayangiku. Aku bersyukur karena aku bereinkarnasi dan dilahirkan kembali menjadi adik kandung Park Chan Yeol, kakak terbaik yang kumiliki. Aku tidak bisa meminta lebih dari ini.

*******

Keesokan harinya, sepulang sekolah, Kai masih menjemputku dan menemaniku ke tempat penampungan hewan. Padahal kini sudah tidak ada bahaya yang mengintaiku. “Mungkin sudah terbiasa, jadi tidak masalah.” Kata Kai cuek.

Akhir-akhir ini Kai terlihat lebih ceria dibanding biasanya. Mungkin dia senang karena kutukan manusia serigala-nya sudah hilang. Padahal kalau boleh jujur, aku lebih suka Kai berada dalam wujud serigala. Entahlah, dalam wujud serigala, Kai terlihat lebih keren. Saat jadi manusia, Kai sangat konyol dan bodoh.

Kami memandikan anjing-anjing sambil bermain busa. Kami tertawa-tawa lepas, seolah tidak memiliki beban. Seolah kami hanyalah manusia biasa yang hanya memikirkan masalah-masalah manusia. Aku tahu, sekarang setelah Kai terlepas dari kutukannya, maka ia akan mulai sepenuhnya menjalankan tugas sebagai pangeran mahkota angel ke-2 setelah Tae Min. Aku tahu, Kai dilemma antara tetap tinggal di dunia manusia sambil bertugas sebagai angel, atau kembali ke dunia angel seperti dulu.

Ah, biarlah. Tidak perlu memikirkan masalah terlalu dalam. Lebih baik menghadapi masalah dengan biasa saja. Seperti sudah kubilang, ada kekuatan gaib yang menuntun kita untuk memilih jalan yang harus kita lalui.

Aku juga masih berhutang “cerita” pada Chan Yeol Oppa dan keluargaku yang lain : ayahku, Henry Oppa, dan ibu tiriku. Apa yang harus kukatakan pada mereka nanti setelah umurku 17 tahun dan ternyata pertumbuhan tubuhku terhenti?

Biarlah, tidak perlu memikirkan hal yang belum terjadi. Aku percaya, aku akan bisa melaluinya suatu hari nanti. Bukankah dulu aku tidak pernah menebak bahwa saat ini aku akan berakhir seperti ini?! Bukankah dulu aku dan Kai pernah membicarakan kemungkinan-kemungkinan terburuk apa yang terjadi bila kekuatanku bangkit kembali?!

Tapi apa yang terjadi? Aku ada di sini sekarang. Normal, se-normal manusia biasa. Jadi, tidak ada gunanya berandai-andai. Yang seharusnya terjadi pasti akan terjadi. Tidak perlu memikirkannya terlalu dalam. Yang terpenting adalah, sebisa mungkin kita menjalani kehidupan kita dengan baik. Setiap detik, setiap menit, setiap jam…. berusahalah sekuat tenaga untuk menjadi good person, bukan bad person. Maka takdir yang baik pun akan menanti kita di depan sana.

“Kai! Jangan menggosok punggung Revi terlalu keras!” kataku sambil memelototi Kai yang sedang menggosok punggung seekor anjing golden retriever cokelat dengan terlalu bersemangat.

Kai tertawa. “Sorry….”

Revi menggonggong berterima kasih padaku. Aku tersenyum dan terus memandikan Tom si anjing bulldog hitam dan Ren si pooddle putih.

Tiba-tiba saja Kai mencipratkan air dan sabun ke wajahku. “KAI!” bentakku. Kai hanya tertawa dan cepat-cepat membawa Revi yang sudah selesai dimandikan untuk dikeringkan dengan handuk tebal.

Aku masih memandikan Tom dan Ren. Kedua anjing itu sangat suka bermain air. Aku tidak bisa menolak keinginan mereka. Tak lama kemudian, Kai datang lagi dan berjongkok di sampingku. Ia meraih Tom dan mulai menggosok tubuhnya.

“Kai! Tom masih ingin bermain air! Biarkan saja dia bermain-main dulu.”

Kai menyeringai dengan seringaian khas-nya. “Aigoo~ dia kan bukan bayi. Dia hanya anjing.”

“Kai!” aku memelototi-nya sambil menyilangkan kedua lenganku di depan dada.

“Arrasseo..arrasseo..” Kai pun melepaskan Tom dan menciprat-cipratkan air ke tubuh Tom. Aku menggosok kepala Ren. Tiba-tiba saja sebuah ide muncul di kepalaku. Aku memegang belakang kepala Kai dan langsung menceburkan wajahnya ke dalam bathtub berisi air dan sabun.

“YAAHHH!!!!” bentak Kai kesal sambil mengusap wajahnya yang penuh air dan sabun.

Aku hanya tertawa. “Itu pembalasanku. Aish! Mataku masih perih karena sabun yang kau cipratkan ke wajahku tadi!”

Kai tersenyum jahil. Perlahan dia mendekatiku, tapi sebelum ia sempat memegang tanganku dan menjatuhkanku ke dalam air, aku segera berlari pergi dari sana.

“YAAH!! BERHENTI KAU PARK CHAN RIIIIN!!!!” Kai mengejarku tapi aku berhasil menghindar. Para anjing dan kucing melingkar di sekelilingku, berusaha melindungiku dari Kai. Aku menjulurkan lidahku padanya.

Kai menggaruk belakang leher-nya yang tak gatal. “Aish! Kau licik sekali punya pasukan!”

“Guk…guk..guk…”

“Meong….meong..meong….”

Aku menyeringai. “Tentu saja. Kau tidak akan bisa menangkapku, serigala!”

Kai balas menyeringai. “Oh ya?” kemudian dengan secepat kilat, Kai sudah berada di depanku dan menggelitiki pinggang dan perutku.

“Hahahaha..hahahaha..hahaha…hentikan Kai!”

Kai terus saja menggelitikiku. Para anjing dan kucing ribut, tapi sama sekali tidak membantuku. Aku berbaring telentang di lantai, lelah karena tertawa-tawa terus. Kai juga ikut berbaring di sampingku. Anjing-anjing menjilati wajah dan lengannya.

“Aku tahu wajahku manis, tapi berhentilah menjilatiku, bro….” Kata Kai pada anjing-anjing itu. Aku hanya tertawa.

Kai menatapku sambil tersenyum. “Park Chan Rin, kau harus sering tertawa seperti ini.”

“Kenapa?” aku mengangkat sebelah alis mataku dengan angkuh.

Kai mendengus. “Karena manusia perlu tertawa, dan juga perlu menangis. Kalau kau ingin tertawa, tertawa saja. Kalau ingin menangis, menangis saja. Tidak usah pura-pura kuat, angkuh, dan dingin.”

Aku memukul lengan Kai pelan. “Sok tahu!” tapi aku tersenyum tipis.

Aku duduk dan menatap Kai yang masih terbaring. “Kau juga, Kai…, tidak usah berpura-pura menyukaiku di hadapan orang lain.”

“Mwo?” Kai membelalakkan matanya, seolah kaget aku bisa mengetahui rahasianya.

Aku menyeringai. “Pabo. Kau ini serigala. Yah.., meskipun sekarang sudah bukan serigala lagi, tapi dulunya kau serigala. Perasaanku lebih sensitif terhadap binatang dibanding manusia, jadi…sejak dulu aku tahu kau menyayangiku sebagai saudara.” Aku tersenyum. “Tapi di hadapan semua orang…, kau berpura-pura mencintaiku untuk menutupi perasaanmu yang sebenarnya. Iya kan?”

Kai tertawa lalu mengulurkan tangannya dan mengacak-acak rambut panjangku. “Anak pintar. Tapi sebaiknya kau juga urusi dulu masalah cinta-cintaanmu sebelum menasehatiku.”

Aku melipat kedua lenganku dan menatap Kai dengan kesal. “Aku juga tidak perlu nasihat dari orang yang tidak berpengalaman.” Aku menggelengkan kepalaku.

“Mwo? YAH! Siapa yang tidak berpengalaman, hah?!”

“Aku akan minta pendapat Tae Min Oppa saja. Dia jauuuuhhh lebih berpengalaman darimu, Kai.”

Kai mendecakkan lidahnya sambil menatapku sebal. Aku tertawa. Rasanya akhir-akhir ini aku memang jadi lebih sering tertawa karena orang-orang di sekelilingku. Tuhan.., terima kasih karena telah mengirimkan orang-orang yang menyayangiku dan membuat hari-hariku jadi menyenangkan.

******

Aku tahu Oh Sehun berusaha menghindariku. Aku tahu dari Kai. Dengan kekuatannya, Kai bisa tahu hawa keberadaan Sehun. Kai memberitahuku bahwa berkali-kali ia melihat Sehun menghindari keberadaanku saat kami berada dalam jarak yang dekat. Kai memang masih sering bersamaku, tapi sekarang aku tahu dia punya tujuan lain. Kemarin Kai sudah bercerita panjang lebar padaku. Hah! Aku baru tahu ternyata Kai bisa juga curhat seperti seorang perempuan. Aku saja yang sudah jelas-jelas seorang perempuan, tidak pernah tuh curhat-curhatan.

Aku sempat bertemu dengan Sehun beberapa kali di café, berkat bantuan Kai. Tapi percuma saja. Sehun tidak banyak bicara dan seolah menghindari tatapanku. Karena itulah, hari ini aku sudah memutuskan akan membuntuti Oh Sehun.

Kai menertawakanku. Katanya seperti bukan aku saja! Kai tidak tahu sih, dulu juga aku sempat membuntuti Sehun, saat aku ingin tahu makhluk apa Sehun sebenarnya.

Hari ini hari minggu. Aku menolak tawaran shopping bersama Han Hee. Aku juga menolak tawaran jalan-jalan ke taman bermain bersama Chan Yeol Oppa. Alasannya hanya 1. Untuk mengikuti Sehun. Aku tahu dari Kai, hari ini Sehun pergi ke toko cheesecake favoritnya. Segera setelah mendapat telepon dari Kai itu, aku berlari menuju toko cheesecake favorit Sehun yang memang terletak tak jauh dari rumahku.

Aku berdiri di balik pohon, melihat Sehun dari kejauhan. Rasanya seperti de ja vu. Sehun sedang duduk sambil memakan cheesecake dan meminum bubble tea. Beberapa menit kemudian, Sehun memesan beberapa box cheesecake untuk dibawa pulang.

Sehun keluar dari dalam toko sambil membawa plastik besar berisi banyak sekali box berisi cheesecake. Aku merapatkan syal di sekitar leherku lalu membenarkan letak kacamata dan topi-ku. Aku berjalan cukup jauh dari Sehun, berharap ia tidak bisa mencium hawa keberadaanku dari jarak se-jauh ini.

Sehun terus berjalan menuju halte bus. Aku mengerutkan keningku. Tumben sekali dia tidak memanfaatkan kekuatan teleportasi-nya.

Sehun naik ke dalam bus. Aku cepat-cepat menyetop taksi dan meminta sopir taksi mengikuti bus yang ditumpangi Sehun.

Setelah 90 menit, Sehun turun dari bus. Dia berjalan menuju sebuah sekolah menengah tua yang sudah ada sejak 200 tahun lalu. Sekolah itu memang masih berdiri hingga sekarang, tapi dengan berbagai renovasi bangunan.

Aku turun dari taxi, lalu kembali berjalan mengikuti Sehun. Sial! Aku kehilangan jejaknya. Aku tahu tadi dia berjalan menuju sekolah itu. Tapi di mana dia sekarang? Apakah dia berteleportasi dan masuk ke dalam sekolah?

Aku terdiam di depan gerbang sekolah yang digembok. Aku menatap kiri kananku. Sepi. Daerah ini memang cukup jauh dari pusat kota Seoul. Letaknya di dekat bebukitan.

Tiba-tiba saja aku merasakan sebuah tangan dingin menggenggam tanganku. “Sehun?”

Sehun menatapku tanpa ekspresi. “Kenapa mengikutiku?” tanyanya datar.

Aku hanya terdiam dan menatapnya. Sehun menuntun tanganku. “Ayo. Kau ingin tahu aku pergi ke mana kan?”

“Tidak. Aku tidak ingin tahu.” Kataku angkuh.

Sehun menyeringai lalu tertawa pelan. “Pabo. Aku bisa mencium darahmu sejauh apapun kau berjalan jauh dariku. Ayo! Aku ingin pergi ke makam kakakku.”

Aku menggigit bibir bawahku. Masih merasa bersalah atas kematian kakak Sehun. Seandainya malam itu aku tidak tertangkap oleh kakaknya, mungkin kakak Sehun tidak akan mati. Mungkin L Oppa juga tidak akan mati.

Aku menggelengkan kepalaku. Lagi-lagi aku berandai-andai. Ya, bagaimanapun aku adalah manusia. Manusia sering menyesal dan berandai-andai kan?

Sehun menuntun tanganku. Kami berjalan ke bukit belakang sekolah. Pepohonan rindang memenuhi jalan setapak. Aku merapatkan mantelku. Angin musim dingin menerpa wajah dan tubuhku, membuatku menggigil. Tanganku yang digenggam Sehun juga terasa beku. Sehun berhenti berjalan dan menatapku. Aku balas menatapnya. “Kenapa?”

“Kau kedinginan.” Katanya sambil mengerutkan kening. Ia melepaskan tanganku lalu melepaskan syal yang melilit di lehernya. Ia mengikat tangannya dengan syal itu, lalu mengikat tanganku dengan ujung syal yang lain. “Ayo jalan lagi.” katanya.

Aku tertawa. Kini Sehun menuntun tanganku melalui syal yang melilit tangan kami. “Kau pikir aku anjing?!”

Sehun menatapku datar. “Kau mau mati beku?”

Aku mendengus, lalu kembali berjalan di sampingnya. Tangan kami masih terikat oleh syal.

Kami pun sampai di puncak bukit rendah. Di sana ada sebuah taman bunga. Sayang sekali sekarang musim dingin. Bunga-bunga itu pasti akan terlihat cantik sekali saat musim semi.

Sehun berjalan mendekati bunga-bunga yang layu itu. Aku kembali menggigil terkena angin dingin. Salju memang belum turun bulan ini, tapi dinginnya sudah luar biasa rasanya.

Sehun berjongkok, mengeluarkan sebuah batu nissan kecil dari dalam tas-nya, lalu menancapkan batu nissan itu di dekat bunga-bunga layu. Aku tahu, jasad kakaknya lenyap begitu saja oleh L Oppa. Tidak ada yang tersisa. Bahkan abu-nya pun tidak. Jadi, alasan Sehun meletakkan batu nissan di sini pasti karena tempat ini adalah tempat yang bersejarah bagi kakaknya.

“Sekolah tadi adalah sekolahku saat masih menjadi manusia.” Kata Sehun sambil menatap nissan bertuliskan nama kakaknya. Aku tahu Sehun bicara padaku.

“Dulu aku sering bolos dan tidur di sini. Aku senang sekali tiduran di padang rumput dekat bunga-bunga ini.” Sehun terus bercerita. Matanya masih memandang nissan kakaknya. Aku menatap Sehun tanpa bicara apapun dan terus saja mendengar ceritanya.

“Dulu tubuhku sangat lemah. Aku sering sakit-sakitan dan merepotkan ibu dan kakakku. Saat itu kakakku sudah menjadi tentara. Dia adalah letnan perang yang sangat hebat.” Sehun tersenyum tipis.

“Aku selalu ingin menjadi kuat dan hebat seperti kakakku. Kakakku sangat tampan, pintar, dan sangat kuat. Aku iri padanya. Aku lemah, bodoh, dan sering sakit. Aku biasa berjemur di sini, melewatkan pelajaran. Aku benci karena teman-temanku mengejekku lemah, dan mereka bilang wajahku terlalu pucat. Karena itulah aku sering sekali berjemur agar kulitku tidak terlalu pucat.” Sehun tertawa. Aku tersenyum.

Sehun menghela nafas panjang. “Kakakku dulu juga sekolah di sini. Dia yang menceritakan tentang tempat ini padaku. Dia bilang, dulu dia juga sering bolos dan tidur di sini. Tapi anehnya dia tetap pintar meskipun sering bolos. Tidak sepertiku.”

Sehun mengeluarkan banyak sekali kotak berisi cheesecake dari dalam kantung plastik dan meletakkannya di sekeliling nissan kakak-nya. “Kakakku sangat suka cheesecake. Ya, bahkan 200 tahun lalu pun cheesecake sudah ada. Kakakku punya kedudukan yang penting di militer, jadi dia tahu banyak hal yang tidak diketahui oleh manusia lain pada zaman itu, termasuk cheesecake.” Sehun kembali tersenyum damai. Tapi tiba-tiba matanya mengeras. “Ini adalah tempat yang paling berharga bagiku, karena ini adalah satu-satunya rahasia yang kakakku bagi denganku.”

“Kakakku sangat tertutup, bahkan pada ibu kami sekalipun. Ia punya banyak sekali rahasia. Tempat ini…adalah satu-satunya rahasia yang ia beritahukan padaku. Siapa yang menyangka Wu Zun yang begitu pintar dan hebat, sang murid teladan yang menjadi legenda ternyata semasa sekolahnya sering sekali bolos dan tidur di taman ini. Aku senang karena kakakku memberitahuku rahasia kecil ini.”

Aku meletakkan tanganku di atas pundak Sehun. Sehun masih berlutut dan menatap nissan kakaknya. “Kakakku punya terlalu banyak rahasia, termasuk saat ia berubah menjadi vampire. Ia sangat pintar menyembunyikannya. Dia juga sangat pandai berpura-pura, karena itulah dia berhasil menipuku. Aku sangat membencinya. Tapi kemudian aku tahu.., semua kebencian yang ia tanamkan untukku adalah demi kebaikanku juga. Tapi semua itu sudah terlambat, karena kebencianku selama ratusan tahun padanya telah menutupi hatiku. Semuanya terlambat, karena di saat aku mengingat masa laluku, di saat aku menyadari segala pengorbanan kakakku, dia sudah mati.”

Sehun masih terus bicara dengan nada datar, tapi aku bisa melihat sebutir air mata menetes di wajahnya. “Sehun~ah…” aku melingkarkan sebelah lenganku di pundaknya dan mengelus-elus lengannya.

“Hyung.., maafkan aku.”

“Aku juga, Wu Zun sshi…, maafkan aku..” kataku. Sehun menatapku heran.

“Karena aku…,” sebelum aku selesai mengucapkan kata-kataku hujan turun dengan deras dan membasahi tubuh kami. Sehun menuntunku. Kami berlari ke bawah pohon dan berteduh di sana. Sehun membantuku memanjat pohon agar kami bisa berteduh di sebuah rumah pohon.

“Ternyata rumah pohon ini masih ada. Sepertinya sudah diperbaiki.” Sehun tersenyum tipis.

Aku menggigil kedinginan. Sehun sepertinya tidak merasa kedinginan. Kami duduk di rumah pohon yang sempit. Hujan masih turun dengan sangat deras disertai petir yang menggelegar. Seperti sudah kukatakan sebelumnya, aku tidak takut petir. Bahkan ketika kilatan petir itu terlihat sangat jelas dari atas rumah pohon ini, seolah kilatan cahaya petir itu menyambar pohon ini.

“Kau tidak takut petir?” tanya Sehun.

Aku mendengus. “Memangnya semua perempuan itu takut petir ya?!” Aku menatap Sehun tajam. “Maaf, tapi aku bukan perempuan yang akan berteriak karena mendengar suara petir atau pura-pura ketakutan karena hujan dan petir agar dipeluk….”

Sehun langsung memelukku dengan erat. Aku terdiam. Tidak tahu harus berkata apa.

“Terima kasih karena kau hidup, Park Chan Rin.” Kata Sehun pelan.

Aku menggigil kedinginan karena bajuku basah, cuaca di sekitarku dingin, ditambah pelukan Sehun yang membuatku beku. Kenapa sih suhu tubuh vampire harus dingin seperti ini?!

Sehun melepaskan pelukannya dan menatapku. “Kau kedinginan. Maaf….aku…”

Tanpa pikir panjang, aku pun memeluk Sehun. Sehun membelalakkan matanya, tapi kemudian ia tertawa pelan. “Kau benar-benar penuh kejutan, Park Chan Rin.”

Aku tidak membalas ejekkannya itu. Aku terus saja memeluk Sehun meskipun tubuhku terasa beku. Sehun balas memelukku dan membelai punggungku dengan lembut.

Sehun mengecup leher-ku sambil memejamkan matanya. Aku merasakan sensasi aneh yang tidak ada hubungannya dengan cuaca dingin ataupun dinginnya bibir Sehun.

Sehun menatapku lekat-lekat. “Sepertinya aku memang bodoh ya. Baik saat menjadi manusia dulu, maupun sekarang. Tapi sekarang…, aku tidak mau mengulangi kesalahan yang sama lagi. Aku tidak ingin baru menyadari rasa sayangku pada seseorang setelah orang itu meninggal. Cukup pada kakakku saja aku merasakan hal itu. Aku tidak ingin terlambat lagi.”

Sehun menatapku dengan tatapan yang belum pernah kulihat sebelumnya. “Aku tidak tahu di hatimu sekarang apakah ada Kai atau aku. Tapi di dalam hatiku selalu ada kau, Park Chan Rin. Sejak dulu. Selalu.”

Aku tertawa. “Kau memang pabo, Oh Sehun! Kau pikir untuk apa aku mengikutimu kalau di hatiku ada Kai? Dan sekarang aku baru sadar, kau memang sangat kuno, Sehun. Kata-katamu seperti drama percintaan di zaman nenekku.”

Kami berdua pun tertawa. Sehun mengecup bibirku sekilas lalu menatapku sambil tersenyum. Kedua matanya yang biasanya terlihat dingin kini ikut tersenyum. “Saranghae, Park Chan Rin.”

Aku balas melingkarkan lenganku di leher Sehun dan balas mengecup bibirnya sekilas. “Aku juga, Tuan Vampire.”

Sehun tersenyum. Ia meletakkan sebelah tangannya di tengkuk-ku. Perlahan ia mendekatiku sambil memejamkan mata. Bibirnya yang dingin menyentuh bibirku dengan lembut. Aku juga memejamkan mataku dan membalas ciumannya yang dingin. Aku tertawa pelan karena lelucon-ku, tapi Sehun terus menciumku. Ciuman yang dingin? Hahaha. Ciuman biasanya hangat. Ya, kalau kau mencium manusia tentu saja hangat. Tapi aku kan mencium vampire, dan aku menyukainya.

Hujan dan petir, angin dingin yang membuat tulang-tulangku beku, sentuhan Sehun yang membuatku semakin beku – semuanya aku suka.

Detik ini semuanya terasa sempurna. Hanya ada Sehun dan aku. Sehun si vampire angkuh, dingin, dan cheesy yang membuat makhluk campuran bernama Park Chan Rin jatuh cinta padanya.

Ya, semuanya memang terasa sempurna sampai kemudian terdengar suara batuk-batuk keras. “Ehem..ehem…uhuk…uhukk…”

Kami berdua langsung menatap seorang makhluk bersayap hitam yang melayang-layang di depan kami dengan kesal.

Kris. Siapa lagi!

“Ayo pulang.” Kata Kris padaku. Aku memutar bola mataku. Tentu saja inilah yang akan dilakukan seorang kakak yang memenangkan penghargaan kakak ter-protektif se-jagad raya! Padahal Kris bukan kakakku sih, dia kan hanya makhluk dari dimensi lain yang “menyumbangkan” gen-nya untukku. Tapi sikapnya jauh lebih parah dari Chan Yeol Oppa yang merupakan kakak kandungku!

“Park Chan Rin. Lepaskan tanganmu dari leher Sehun, lalu kita pulang. Tubuhmu basah. Kau bisa sakit.” Kris masih melayang sambil menyilangkan kedua lengannya di depan dada.

Aku masih memeluk leher Sehun dan Sehun pun masih memeluk pinggangku. Aku menatap Kris dengan tatapan menantang. “Tidak mau. Kau saja yang pulang.”

Kris menatapku tajam. Meskipun wajahnya tanpa ekspresi, tapi kedua bola matanya berubah menjadi merah karena marah. “Oh Sehun. Kau baru bisa mencium Chan Rin kalau kau sudah menikahi-nya.”

Aku tertawa terbahak-bahak. “YAH! Sekarang ini tahun 2013, bukan zaman sebelum masehi saat kau masih remaja, Yang Mulia Kakek Buyut Kris!” aku menatap Kris sambil mengangkat sebelah alis mataku, sengaja ingin membuat Kris kesal.

Kris tetap menatapku tanpa ekspresi. “Park Chan Rin, pulang.” Katanya datar. “Atau aku akan mengirimmu ke dimensiku.”

Aku mendengus. “Oke,,,oke,,,,” kemudian aku menatap Sehun lagi dan mengecup bibirnya, membuat Sehun dan Kris membelalak lebar menatapku. Aku tertawa pelan. Sepertinya aku berhasil membuat Kris menunjukkan wajah marah-nya. Aku bosan melihat wajahnya yang selalu menampakkan poker face.

Aku mengulurkan tanganku pada Kris. “Aku siap untuk pulang, Yang Mulia Kakek Buyut Kris…”

“Berhenti memanggilku dengan sebutan itu.” Gertak Kris kesal.

Sehun tertawa terbahak-bahak. “Hyung.., harusnya barusan aku mengambil foto-mu. Lucu sekali ekspresi wajahmu.”

“Diam kau, Oh Sehun!” Kris menggenggam tanganku.

“Ewwww.., tanganmu lebih dingin dari Sehun.” Keluhku.

“Hati-hati, chagiya…” kata Sehun sambil berusaha menahan tawa. Aku tahu dia berusaha membuat Kris menampakkan wajah marah-nya lagi. Maka aku pun menanggapi. “Sampai nanti, baby…”

Kris memberenggut kesal. “Kalian membuatku ingin muntah.”

“Hahahaha…” aku dan Sehun hanya tertawa. Ponselku berdering. Han Hee.

“Han Hee..” kataku riang. “Ya.., aku pulang sekarang. Mwo? Kau mau cerita apa?  Pasti soal cowok kan? Oke..oke..tunggu aku. Hahaha, iya. Oke. Bye..”

Sehun dan Kris menatapku. “Kenapa?” tanyaku.

Sehun menatapku dengan lembut. “Kau harus lebih sering tersenyum seperti itu, Chan Rin~ah…”

Aku tersenyum. “Ya. Mulai sekarang aku memang ingin tampil apa adanya. Menangis kalau aku sedih. Tersenyum kalau aku bahagia. Kai memberitahuku…” aku melihat raut wajah Sehun berubah. Kini giliran Kris yang tertawa.

Aku hanya memutar kedua bola mataku. Sampai kapanpun aku tidak akan pernah mengerti pria. Sama seperti pria tidak akan pernah mengerti wanita.

======== End of Chan Rin PoV =========

 

========Han Hee PoV ============

 

Sudah hampir genap satu bulan sejak kejadian di villa orang tua ku. Tapi rasanya itu semua masih seperti mimpi. Segalanya seperti berada di luar logika dan sulit diterima oleh otakku yang memang pas pasan : fakta ancestor vampire yang hampir membunuhku, fakta bahwa hari ini aku masih hidup dan terutama jika Chan-Chan adalah adik dari kloningan ancestor vampire yang telah membunuh daddy. Tapi Chan-Chan tetaplah Chan Chan, mau dia nanti tidak bertambah tua (dan itu membuat ku agak sebal hahahaha) atau dia sekarang dengan bodohnya malah berpacaran dengan Oh Sehun (baiklah- aku masih takut kalau vampire aneh itu mengisap darah Chan-Chan) dia tetap saudara ku yang sangat kusayangi. Tak ada gadis yang bisa menjadi saudara ku sebaik Chan-Chan.

Oya, Luhan oppa membuat ku sadar, selama ini aku tidak pernah benar-benar bahagia karena rasa dendam yang tertanam di lubuk hati ku.  Selama ini aku tersenyum, tentu, aku tertawa, ya, tapi tidak pernah dari hati ku. Rasanya sungguh ajaib sekali, sekarang setelah aku membebaskan perasaan dendam itu, hati ku jauh lebih damai dan rasanya aku jadi mulai menyukai diriku sendiri.

YEAYYY!! CHEERFUL PRINCESS IS BACK!!

Aku melompat dari tempat tidurku begitu jarum jam tepat menunjukkan pukul 6.00 pagi, sebenarnya aku belum tidur sama sekali, tapi anehnya aku benar-benar tidak mengantuk. Apa karena aku sudah terbiasa bergadang untuk memburu vampire? Entahlah.. mungkin saja. Mata ku menangkap gitar kesayangan ku, gitar dari Henry oppa saat ulang tahun ku ke-15, langsung saja ku peluk gitar itu. Mata ku melirik lagi jam wekerku dengantidak sabar, masih jam 6.03, ya Tuhan!! Kenapa waktu terasa lambat sekali!! Aku benar-benar tak sabar menunggu pukul 11.00 KST!

Untuk menghabiskan waktu, aku memutuskan untuk memainkan gitarku saja. Tidak masalah, kamar ku ini diam-diam kupasangi alat pengedap suara karena aku memang suka menyetel lagu agak (?) keras atau memainkan alat musik tengah malam. Aku bersila di kasur ku dan begitu saja, mataku menangkap sosok Jung Dae Hyun di poster besar BAP ukuran setengah badan ku yang kupasang di dinding. Tanpa sadar aku sedikit tersenyum melihat wajah tampannya yang telah sukses aku coret-coreti dengan tinta hitam dan merah. Aku membuat lingkaran hitam yang sangat tebal di bawah matanya, kubuat dia mempunyai kumis seperti kucing, kumerahi bibirnya dan kuberi dia janggut panjang seperti raja-raja arab. Aku jadi teringat Luhan oppa yang tak bisa berhenti tertawa saat melihatnya.

Trek Trek

Aku menajamkan pendengaran ku, hanya satu orang yang akhir-akhir ini sering sekali melempari jendela dan pintu balkon kamar ku dengan batu. Tanpa sadar mulutku membentuk lengkungan kembali, tersenyum sebelum membuka pintu ke arah balkon.

“LUHAN OPPA!! GOOD MORNING!!” aku melambai ke arah seorang namja tampan dengan kulit halus dan berambut cokelat. Lucu sekali, aku baru melihatnya menggunakan piyama. Tadi malam aku yang menyuruhnya memakai piyama karena aku bosan melihatnya menggunakan tuksedo hitam dengan model kuno, lagian Luhan oppa sendiri yang bilang mau mencoba menjalani hidup sebagai orang normal.

Aneh sekali, dengan Luhan oppa aku merasa seperti menemukan kakak ku yang hilang. Dalam benakku sejak dulu, aku selalu merasa ingin mempunyai seorang kakak laki-laki seperti Luhan oppa. Bukan berarti aku tidak menyayangi Henry oppa, tapi dengan Luhan oppa aku bisa sedikit lebih santai. Luhan oppa bukan tipe seperti Henry oppa yang akan menceramahiku 24 jam kalau-kalau pulang telat atau melanggar aturan.

“Morning juga Princess Honey!” Luhan oppa balas melambai sambil mengembangkan killer smile nya. Oya rumah yang dia tempati saat ini (tepat di samping rumah ku) sekarang adalah miliknya. Alasan dia membelinya menggelikan sekali, hanya satu yaitu untuk menjagaku. Aku sudah tahu kalau aku sangat mirip dengan adiknya yang sudah meninggal, dan aku memang tidak keberatan dianggap sebagai adiknya.

“Huaammpf” aku menutup mulutku, menguap. Sepertinya rasa kantuk ini perlahan mulai muncul.

Luhan oppa menyandarkan kepalanya di pagar balkon. Matanya menatapku penuh selidik “Kau tidak tidur? Kau tidak menangisi si bodoh Jung Dae Hyun itu lagi kan?”

Tanpa sadar dahi ku mengerenyit, aneh sekali dada ku tidak lagi se-sakit  dan se-sesak sebelumnya saat mendengar ‘nama namja itu’.

“Honey?” Luhan oppa menatap ku  yang masih melamun dengan cemas “Kau baik-baik saja?”

“Hahhahahhahaa… tentu saja aku baik-baik saja! Sudah ya oppa! Aku mau mandi!” aku segera berbalik dan mengenyahkan si bad man itu dari pikiranku sebelum dia merusak suasana hatiku yang sedang baik. Jika kalian bertanya padaku sekarang apa aku masih mencintai Jung Dae Hyun? Aku sendiri tidak bisa menjawabnya dengan pasti.

“Honey?”

Aku terkejut sesaat saat mendapati –entah kapan- Luhan oppa sudah ada di dalam kamar ku “Kau masih belum bisa menerima Dae Hyun mempunyai yeojachingu? Aku tak habis pikir apa yang si bodoh itu lakukan, bahkan dia mengatur agar kau kencan dengan Young Jae”

Aku mengerjapkan mata, agak terkejut dengan pertanyaan to the point Luhan oppa. Pikiran ku menerawang ke beberapa hari sebelumnya, saat itu Dae Hyun oppa mengenalkan seorang gadis cantik padaku sebagai yeojachingunya. Dan yang lebih membuat ku sakit, dia tahu perasaan ku tapi malah mengatur agar aku pergi kencan dengan Young Jae oppa.

Luhan oppa menyadari perubahan suasana hatiku, perlahan dia mendekati ku dan memelukku erat “Sorry Honey-ya, aku malah membuat mu sedih”

Aku menggeleng keras dan membalas pelukan Luhan oppa. Rasanya seperti memeluk Henry oppa, begitu hangat tapi mungkin terlalu hangat. Suhu tubuh Luhan oppa memang di atas suhu normal manusia biasa.

Tapi aku menyukai pelukannya…

***||****

09.00 KST, Depan Pintu Masuk Station TV

“Oh Sehun!!! Chan-chan!!!” pekik ku heboh saat melihat kedua manusia (oke Oh Sehun bukan manusia melainkan vampire) saat sampai di salah satu stasiun TV terkenal. Aku memelototi Oh Sehun dan dia malah balas menyeringai, rasanya aku masih sedikit khawatir karena sekarang dia menjadi namja chingu nya Chan-Chan. Bagaimana kalau tiba-tiba insting vampire nya kambuh lalu menggigit dan menghisap darah Chan-Chan sampai habis? Walau Sehun bersumpah itu tidak akan sampai terjadi, rasanya aku belum bisa tenang.  Dan lagi bagaimana dengan Kai oppa? Bukan kah dia mencintai Chan-chan? Pasti dia sangat patah hati sekarang.

“Han Hee kami— aku jelaskan nanti oke!” Chan Rin melambai ke arah ku sebelum Sehun membawanya berteleportasi, menghilang begitu saja bahkan sebelum aku sempat mengedip. Aku menghela nafas panjang, sepertinya aku harus mulai menerima si vampire aneh itu sebagai kekasih Chan-Chan.

“Han Hee?”

“Kai oppa!” aku tersenyum agak kikuk saat mendapati sosok yang ku kenal keluar dari pintu. Walaupun dia menggunakan topi, hoodie besar dan kacamata tapi aku mengenal suara dan sosoknya. Mata ku melirik ke arah banner-banner menuju pintu keluar tempat Chan Rin dan Sehun oppa menghilang. Rasanya aku jadi penasaran, apa Kai oppa sudah tahu kalau Chan Rin sudah ‘jadian’ dengan Oh Sehun?

“Kenapa kau diam saja? Sini kubawakan!” dengan sikap gentle Kai oppa mengulurkan tangannya, meminta gitar besar yang sejak tadi aku gendong di belakang punggung ku. Melihatnya seperti ini mengingatkan ku saat-saat kami masih berhubungan dulu, Kai oppa selalu memperlakukan ku dengan sangat baik, tapi aku malah bodoh sekali mencintai orang yang memperlakukan ku dengan buruk.

“Tidak perlu oppa! Tidak berat hehe!”

“Oh ya sudah” kata Kai oppa enteng kemudian berjalan begitu saja meninggalkan ku

Eh?

Ehh??

Ehhh???

Bukan nya kalau di drama atau komik-komik, kalau kejadian seperti ini si pemeran pria akan tetap keras kepala membawakan barang pemeran wanita kan? Baiklah, sadarlah Honey Lau! Ini bukan drama, ini kenyataan! Dan lagi Kai oppa bukanlah lawan main ku jika ini memang seperti drama. Dengan agak menahan jengkel aku pun mengikuti Kai oppa ke dalam bangunan yang tingginya lebih dari sepuluh tingkat ini.

Mungkin kalian penasaran apa yang akan aku lakukan di stasiun tv ini. Sebenarnya aku terpilih menjadi salah satu  dari tiga orang yang bisa menunjukkan talent di acara musik live bernama The Talents. Aku mengirimkan video permainan gitar dan piano ku, dan mereka mengundangku sebagai salah satu pengisi acaranya.

Selama acara The Talents ini berlangsung, Kai oppa selalu menemani ku seolah dia adalah manager ku. Kru-kru lain yang kebanyakan adalah kenalan Kai oppa sama sekali tidak keberatan melihat ku dengan Kai oppa. Aku memang hanya mengambil porsi kecil, 10 menit saja untuk menyanyi sambil memainkan gitarku. Judul lagu pertama yang kumainkan adalah ‘Bad Man’ menceritakan seorang gadis yang begitu mencintai seorang pria tapi pria itu malah balas menyakitinya, dan akhirnya si gadis memutuskan untuk berhenti mencintai pria itu dan mencari pria yang lebih baik. Rasanya lagu ini memang tercipta untukku, tapi aku ragu, apakah mungkin bisa aku mencintai pria lain? Pria selain Jung Dae Hyun? Sedangkan untuk lagu kedua aku membawakan lagu Grenade yang dipopulerkan oleh Bruno Mars. Sepertinya aku harus berterima kasih pada Jung Dae Hyun karena bisa menghayati kedua lagu itu.

Author Note :

Han Hee covered by Juniel (Author saranin kalian tonton link di bawah dulu sebelum lanjut baca, It’s worth!)

Bad Man performance (http://www.youtube.com/watch?v=bVEjwNU65Jg )

Grenade performance ( http://www.youtube.com/watch?v=WqCCZzDrxDg )

Sepertinya aku cukup berhasil tampil cukup baik karena penonton memberi tepuk tangan meriah bahkan beberapa dari mereka memberiku standing ovation. Rasanya aku senang sekali, jadi ini kah perasaan yang mungkin saja dirasakan oleh Henry oppa saat memainkan alat musik di depan audience? Aku benar-benar tidak sabar untuk memberi tahunya.

Great Job!” Kai oppa menegakkan kedua jempol tangannya saat aku menemukannya di balik panggung.

“Ini semua berkat Kai oppa!” aku tersenyum lebar “Kalau oppa tidak menyarankan agar aku menganggap semua penonton adalah orang-orangan sawah, aku pasti tidak bisa bermain sebaik tadi”

“Kau benar-benar menganggap penonton tadi orang-orangan sawah?” Kai oppa mengeleng-geleng tak percaya “Daya imajinasi mu luar biasa Hon—Han Hee Park” lanjutnya lagi setelah melihat ekspresiku, ya aku memang memutuskan tidak menggunakan nama asliku, Honey Lau. Aku tidak mau ada yang curiga aku adalah adik dari maknae Super Junior-M, Henry Lau.

“Aku anggap itu sebagai pujian” aku menganguk senang. Kemudian dia menatapku penuh arti sesaat sebelum menarik tangan ku, membawa ku keluar studio. Walau agak bingung, aku mengikuti saja.

“Han Hee apa minggu depan kau ada waktu? mau pergi ke suatu tempat?” tanya Kai oppa setelah kami sampai di koridor yang sepi. Mata nya terlihat berbinar-binar, atau cuman perasaan ku saja? Mungkin saja Kai oppa hanya sedang menutupi perasaannya saja dan membutuhkan teman untuk mengobati rasa patah hati nya.

“Kemana?”

“Rahasia” Kai oppa tersenyum dan kemudian menggenggam tangan ku dengan tangannya yang hangat. Ya, tangan ini dari dulu selalu hangat.

Dan kali ini kehangatannya bahkan menular ke hatiku

*****||******

Keesokkan Harinya

Baru tampil sekali saja di statiun TV tampaknya membuat orang-orang disekitarku heboh. Henry dan Chan yeol oppa bahkan Chan-Chan sampai mengadakan semacam pesta kecil-kecilan tadi malam, kami membeli kue-kue dan karaokean berempat sampai larut malam. Di sekolah, teman-teman ku tampak penasaran dan tak habis nya bertanya mengenai bagaimana bisa aku tampil di TV dan kekaguman mereka akan perform ku. Bahkan ada sampai yang bilang, aku begitu menghayati lagu yang kunyanyikan. Bagaimana tidak? Lagu itu memang mirip sekali dengan kisah cintaku.

“Oppa?” aku memasang aegyo ku begitu Luhan oppa menepikan mobil sportnya tepat di pinggir pintu gerbang Yangsan Music Course, setengah berharap dia akan menjalankan mobilnya kembali.  Aku masih belum siap bertemu dengan Daehyun oppa.

Luhan oppa menepuk kepalaku “Aku ingin kau dan Daehyun membereskan masalah kalian” kemudian dia menatapku sedih “Maafkan aku Han Hee ya… aku menyembunyikan nya selama ini”

Aku menggelengkan kepalaku “Ini bukan salah siapa-siapa, aku mengerti, lagi pula ini sudah takdir” kataku sambil memberi pelukan singkat pada Luhan oppa sebelum membuka pintu mobil. Luhan oppa benar, aku harus membereskan masalah ku dengan Daehyun oppa. Luhan oppa bercerita kalau Daehyun oppa selama ini sengaja membuatku membencinya karena perintah dari Luhan oppa.

Akhirnya aku pun keluar dari mobil Luhan oppa, melambaikan tangan ku saat mobilnya menjauh dan hilang dari pandangan ku. Aku menghembuskan nafas panjang sebelum masuk ke pintu gerbang, setengah berharap tidak akan menemukan Dae Hyun oppa, semoga dia masih sibuk dengan persiapan konsernya jadi tidak sempat untuk mengajar. Tapi baru saja beberapa langkah…

GREP

Seseorang yang menggunakan masker dengan lambang matokki BAP merangkul bahu ku dengan kuatnya. Dia tidak berbicara apapun, hanya membalik tubuhku dengan mudahnya dan menyeretku berjalan kembali ke arah jalan, tepat nya ke sebuah mobil sport berwarna hitam.

Tapi aku tahu jelas siapa orang ini. Walau sekarang dia kembali mengecat rambutnya menjadi pirang, aku mengenalnya. Hanya satu orang yang mempunyai wangi tubuh seperti peppermint dan feromonnya yang selalu sukses membuat jantungku berdetak tak karuan. Laki-laki ini pasti  Daehyun oppa!

“Op—“ kali ini Daehyun oppa menutup mulutku dan setengah mendorongku agar masuk ke dalam mobil. Sebentar?! Bukan kah ini penculikkan? Aku terlalu shock untuk berpikir apalagi berontak.

“Kita mau kemana? Yoo Ahn In seonsaeng menunggu ku!” tanya ku begitu Daehyun oppa masuk dan duduk di kursi mobilnya. Alih-alih menjawab pertanyaan ku, dia menunduk ke arahku untuk memasangkan sabuk pengaman. Dengan sukses aku berhasil mencium kembali aroma tubuhnya yang segar sekaligus membuatku kacau.

Daehyun oppa memberiku tatapan lembut sebelum menyalakan mesin mobil. Rasanya seperti Deja Vu, mungkin saja karena ada kejadian yang mirip seperti ini, tapi waktu itu Daehyun oppa membohongiku dengan berkata ada pelajaran tambahan, dan kali ini apa kata-kata menculik cukup pantas? Tiba-tiba aku teringat Luhan dan Henry oppa, mereka tidak akan membiarkan begitu saja kalau tahu Daehyun oppa membawaku diam-diam.

Selama perjalanan Daehyun oppa tidak berkata sepatah kata pun. Dia hanya diam, matanya yang teduh menatap ke depan dengan tatapan hampa. Sepertinya pemilik mata itu sedang sedih, tapi kenapa? Aku memutar otakku, bingung apa yang harus kulakukan, dan akhirnya aku memutuskan untuk ikut diam. Sekali lagi aku tak bisa mengerti jalan pikiran Daehyun oppa.

“Kita sudah sampai” itu adalah kata-kata pertama yang aku dengar darinya setelah dua jam lebih kami berkendara. Daehyun oppa telah menepikan mobilnya di halaman parkir sebuah pemakaman tua yang sepi dengan pagar-pagar tinggi berkarat yang mengelilingi makam tersebut. Aku masih diam saja sampai Daehyun oppa membuka pintu mobilku.

“Turun lah”

“Tempat apa ini?”

“Pemakaman”

“Aku tahu, tapi kenapa?” aku masih menolak untuk keluar, berbeda dengan makam biasa seperti pemakaman ayahku, aku bisa merasakan aura jahat disini. Bahkan aku sudah bisa merasakan dan melihat beberapa hantu jahat yang menatapku penuh minat.

“Mereka tidak akan berani mengganggu mu” kata Daehyun oppa menyadari arah pandangan ku “Mereka tahu kau berharga bagi Pangeran Luhan”

Aku menatap tajam Daehyun oppa dan kemudian menghembuskan nafas panjang sebelum turun dari mobil “Baiklah, tapi kita tidak benar-benar ke dalam sana kan?”

Daehyun oppa mengangkat bahu nya dan setengah mendorong punggung ku untuk mengikutinya masuk ke dalam pemakaman itu. Rasanya aku teringat dengan pemakaman di MV BTOB yang berjudul Thriller.

Daehyun oppa mendengus “Sudah kuduga, kau tidak se-pemberani Chan Rin”

Aku menatapnya agak kesal, tapi rasa kesalku menghilang begitu melihat wajahnya yang terlihat lebih mendung dibanding tadi. Ada apa? Apa mungkin karena Daehyun oppa teringat Chan-Chan? Aku memukul dadaku yang tiba-tiba sesak. Aku sudah tahu, sejak dulu perasaan Daehyun oppa tidak pernah berubah, dia masih mencintai Chan-Chan.

“Makam siapa ini?”  Aku ikut duduk di samping Daehyun oppa, tepat di depan sebuah makam yang hanya ditandai sebuah nisan tua terbuat dari batu marmer berwarna putih yang telah menguning.

“Makam ibuku, dia manusia”

Aku mengerling menatap Daehyun oppa yang kini menatapku sungguh-sungguh “Dia baru saja meninggal setahun lalu, jika bukan karena Young Jae menyelamatkannya dia pasti sudah meninggal saat aku kecil”

“Young Jae oppa?” aku tiba-tiba merasa agak sedih mengingat sudah beberapa hari ini aku tak melihatnya. Young Jae oppa saat ini sudah pergi ke dunia angle karena harus ada yang dia lakukan di dunia nya.

“Han Hee ya- aku berjanji pada Young Jae akan melakukan apapun untuk membalas budi nya, dia menyukai mu, jadi aku berpura-pura berpacaran dengan gadis lain agar kau menyerah” Dae Hyun oppa menghembuskan nafas panjang, dia terlihat seperti orang kebingungan “Berhenti mencintai ku Honey Lau, kau hanya akan menderita jika terus mencintai ku, aku yakin Young Jae jauh lebih baik dari ku”

Tanpa sadar air mata ku mengalir, aku menggeleng keras dan berdiri. Tak mempedulikan hantu ataupun spirit jahat yang menatap kami seolah kami adalah tontonan yang menarik. Daehyun oppa masih duduk di tempatnya, menatapku khawatir.

“Han—“

“CUKUP!” pekikku histeris, rasanya luka hatiku yang menutup kini terbuka lagi “Jebal! Jangan gunakan alasan balas budi! Jangan gunakan alasan kalau ada pria yang lebih baik untukku! Jangan gunakan alasan kalau mencintaimu akan membuatku menderita! Aku tahu kau tidak pernah menyayangi apalagi mencintai ku.. A.. AKU BENAR KAN?”

Daehyun oppa berdiri dan kemudian memelukku yang malah membalasnya dengan memukul dadanya sambil menangis.

“Kau tidak sepenuhnya benar Han Hee ya, aku menyayangi mu, aku sangat menyayangimu seperti adik ku sendiri, tapi mianhae… yang ku cintai adalah dia, aku masih mencintai Park Chan Rin” katanya dengan suara lirih, aku bahkan bisa merasakan air matanya mengalir di dahiku “Walau dia memilih orang lain”

“Hua hiks hiks hiks kau jahat Jung Dae Hyun!!” sentakku sambil mendorong dadanya, tapi kali ini Daehyun oppa lebih kuat, dia tetap memelukku dengan erat sambil membisikkan kata-kata maaf berulang kali hingga aku tak sanggup lagi mendengarnya.

“Han Hee ya~… mianhae”

Aku menggeleng keras di dadanya “Jebal! jangan meminta maaf lagi, diam saja dan biarkan aku memeluk mu untuk terakhir kalinya”

Mungkin kali ini aku memang harus melupakan namja yang sangat ku cintai, benar-benar berhenti memikirkannya. Jadi ini yang dirasakan oleh Daehyun dan Kai oppa sekarang karena Chan Rin telah memilih Sehun? Sesakit ini kah? Tapi memang takdir tidak bisa dipungkiri, Chan Rin dan Sehun diciptakan untuk bersama. Mungkin yang ditakdirkan bersama dengan ku bukanlah Dae Hyun oppa.

Aku memejamkan mataku yang basah, menghirup aroma Daehyun oppa untuk terakhir kalinya. Untuk hari ini saja aku masih ingin mencintainya, mencintainya sepenuh hati dan berusaha melupakannya keesokkan harinya.

***||***

Seminggu Kemudian

GUK GUK GUK

Aku membelalakkan mata ketika seekor anjing besar berwarna hitam menggonggong ke arah ku. Merapat di pintu kandang besar yang berisi kurang lebih dari 10 ekor anjing yang hampir sebagian besar bertampang galak. Tidak seperti Chan Rin, aku memang agak takut dengan anjing karena trauma pernah dikejar dan digigit anjing tetangga ku saat aku kecil. Saat ini aku hanya bisa merutuki diriku sendiri yang sok berani masuk ke dalam kandang anjing ini.

“Hahahhahaha kenapa kau takut seperti itu? Mereka tidak akan menggigit mu!” namja berkulit agak tan yang berjongkok di samping anjing itu melihat ku dengan tatapan mengejek, sementara anjing besar yang lebih mirip anjing pelacak itu menjilati pipinya. Beberapa anjing lainnya juga mengelilinginya seolah dia adalah tuan mereka. Sepertinya dia pantas diberi gelar pawang anjing kedua setelah Chan-chan.

“Hahahhahaa…” aku tertawa kaku “aku tidak takut kok Kai oppa, hanya— KYAAA!!” pekik ku ketika Kai oppa menyodorkan seekor anjing mungil yang baru saja dia tangkap, hampir saja aku terjatuh terjungkal kalau saja dibelakangku bukan pintu. Aku mengerjap ngerjapkan mata ku, menyadari bahwa anjing mungil dengan bulu unik itu sama sekali tidak terlihat menakutkan, malah mungkin lucu?

“Ini anjing jenis pooddle, namanya Honey, sama seperti mu” promosi Kai oppa sambil setengah memaksaku menggendong anjing kecil itu “Aku yang menamainya sendiri saat dia lahir beberapa bulan lalu, karena kupikir kadang wajah bodohnya mirip dengan mu”

Aku merenggut kesal tapi Kai oppa malah tertawa melihat reaksi ku yang gemetaran menggendong anjing ini, akhir-akhir ini Kai oppa memang sering sekali menggoda ku. Tapi justru Kai oppa yang seperti ini yang lebih ku sukai, Kai oppa yang dulu memang selalu menjaga ku tapi seolah aku adalah orang lain baginya.

“Eothokkhe?! Hei Honey! Diam lah!” kata ku panik karena anjing poddle ini sama sekali tidak mau diam dalam gendongan ku, dan tanpa kuduga anjing kecil ini malah melompat ke pelukkan Kai oppa dan menjilati wajahnya. Entah mengapa aku merasa iri, tidak jelas pula iri pada siapa? Apa iri pada Kai oppa karena begitu disukai oleh anjing lucu itu atau… iri pada anjing itu karena dengan bebasnya menjilati pipi Kai oppa?

Aku menggelengkan kepalaku yang sepertinya mulai kongslet, kenapa aku harus iri pada seekor anjing??

“Sepertinya kau bukan tipe yang akan disukai oleh para anjing, anjing-anjing itu tahu kau takut pada mereka jadi mereka merasa waspada padamu” Kata Kai oppa sok tahu dan kemudian berjongkok untuk melepaskan Honey- si anjing poodle yang terlihat tidak rela lepas dari Kai oppa, Kai oppa masih menatap anjing kecil itu dan menepuk kepalanya “Tapi mungkin wolf menyukai mu”

“Wolf? Serigala?” aku menatap bingung Kai oppa, apa hanya perasaan ku saja kalau pipinya memerah?

“Mau melihat binatang lain?” Kai oppa langsung mengalihkan pembicaraan, aku hanya menganguk bingung dan dengan senang hati mengikutinya keluar dari kandang anjing.

Kali ini Kai oppa mengajakku memandikan kucing-kucing, hewan yang sangat kusukai walaupun harus agak bersusah payah memandikan hewan yang dikenal tidak suka mandi itu. Ya, hari ini tepat seminggu setelah aku bertemu dengan Kai oppa di statiun TV dan berjanji untuk bertemu. Aku tidak menduga Kai oppa akan membawa ku ke tempat penampungan hewan yang biasa Chan Rin datangi. Aku masih ingat Chan Rin pernah menawari ku kemari tapi mengingat ada anjing, aku tidak mau datang.

“Oppa… aku jadi agak tenang, sepertinya kau baik-baik saja” kata ku saat menyabuni seekor kucing anggora bernama Holmes yang terus berusaha melepaskan diri dariku, sedangkan Kai oppa sibuk mengeringkan bulu kucing yang baru saja dia mandikan.

“Heoh? Memangnya ada yang tak beres dengan ku?” kata nya dengan nada ceria, jelas-jelas tempat ini menyimpan banyak kenangan dia dengan Chan Rin, tapi kenapa?— aku bukannya ingin Kai oppa terlihat sedih, hanya aneh saja, apa dia begitu pandai menyembunyikan rasa patah hatinya?

“Oppa tak menganggap ku orang lain kan? Aku bahkan bercerita pada oppa sampai dini hari saat kejadian itu…” kata ku menerawang, teringat saat terakhir aku bertemu dengan Daehyun oppa. Setelahnya aku tak bisa menyembunyikan rasa sedih ku dan mengurung diri ku seharian di kamar, aku bahkan tidak sanggup bercerita dulu pada Luhan oppa. Aku takut dia akan murka dan melakukan hal buruk pada Daehyun oppa. Tapi untunglah saat tengah malam, entah tahu dari mana Kai oppa menghubungi ponselku dan berhasil membuatku bercerita.

Kai oppa memajukan wajahnya ke hadapan ku, tangannya yang baru saja memegang sabun mencubit pipiku dengan gemas “Kenapa kau ingin ‘aku tidak baik-baik saja’?”

Aku memutar mataku tak percaya, dan balas mencubit pipinya “Memangnya aku bodoh! Aku tahu kau sama seperti ku sedang patah hati” aku melonggarkan cubitanku dan akhirnya melepaskannya “Aku tidak suka kau berpura-pura ceria, kau kesini karena merindukan Chan – Chan kan?”

“Heoh? Kau benar-benar mengira seperti itu?” Kai oppa terlihat terkejut dan kemudian tawanya pecah, aku hanya menatap nya tanpa berkedip. Sebentar, apakah kata-kata ku tadi begitu lucu?

“HA HA HA HA..”

“YAA! Aku serius!”

“Hmpff.. mian.. hahhaha… tapi ternyata memang, Chan Rin lebih peka dan pintar dibandingkan kau”

Aku  memelototinya, dan kemudian berdecak sebelum kembali menyabuni Holmes, tapi ketika aku mengambil sabun batangan khusus hewan itu, Kai oppa menggenggam telapak tangan ku.

“Apa?! Belum puas meledekku?!” kata ku pura-pura marah

“Holmes sudah 3 kali kau sabuni” Kai oppa sambil menggelengkan kepalanya seolah mencoba memahami kebodohanku, aku mendecak kesal dan berinisiatif akan mengambil keran shower—ketika hal itu begitu saja terjadi, Kai oppa menggenggam tanganku lebih erat dan mendekatkan wajahnya padaku. Memejamkan matanya dan mencium bibirku dengan bibirnya yang hangat, hanya sekilas, tapi terasa begitu tulus. Dan setelahnya dia kembali memandikan kucing lainnya, seolah tidak terjadi apa-apa!

Otak ku blank, Kai oppa sekarang sibuk memandikan Holmes yang sukses kabur dari pegangan ku sambil bersiul. Aku memegang bibir ku yang hangat dengan tanganku yang berbusa, apa tadi aku sedang berimajinasi? Tapi kenapa begitu nyata? Tapi … bagaimana mungkin Kai oppa mencium ku?

Aku menatap Kai oppa lagi yang sibuk mengeringkan bulu Holmes. Aku ingin bertanya apa tadi dia benar-benar mencium ku? Tapi rasanya itu pertanyaan yang sangat bodoh! Maka aku pun kembali berpura-pura sibuk memandikan kucing lainnya, sepertinya aku benar-benar mengkhayal!

Tapi kenapa aku harus mengkhayal dicium Kai oppa?!

***||***

Setelah dari tempat penampungan hewan, aku dan Kai oppa pergi ke pantai dan menghabiskan waktu berjalan-jalan sepanjang bibir pantai. Lucu sekali, aku memaksanya menggunakan masker matokki yang mirip dengan yang biasa digunakan Daehyun oppa. Sebab menurutku, walau dia memakai topi dan syal orang-orang masih bisa mengenal sosoknya dengan mudah. Bagaimana pun Kai oppa adalah idol. Di tengah perjalanan, Kai oppa sudah melepaskan maskernya alasannya panas dan tidak bisa berbicara dengan bebas. Lagipula tidak banyak orang yang lalu lalang.

“Ahh.. sepertinya enak makan es krim” kata ku begitu saja ketika merasa haus

“Bagaimana kalau kita beli es krim” Kai oppa meraba saku celana nya “Ckk! Dompet ku tertinggal di mobil”

“Dompet ku juga tertinggal di mobil mu!!” Aku menepuk dahi ku dan kemudian entah mengapa kami sama-sama tertawa, kami sudah berjalan hampir satu jam tentu saja sudah cukup jauh dari tempat Kai memarkirkan mobilnya. Mata ku tiba-tiba menangkap seorang kakek pengamen yang sedang mengisap cerutunya, tak jauh dari kafe di pinggir pantai. Sebuah gitar tua bersandar di sebelahnya.

“Tunggu sebentar!” aku mengedipkan sebelah mata ku pada Kai oppa sebelum berlari ke arah pengamen itu. Dengan sedikit bujukkan, kakek itu mau meminjamkan gitarnya padaku. Aku pun sibuk mengatur senarnya, sambil berpikir lagu apa yang kira-kira akan ku mainkan.

“Apa yang akan kau lakukan dengan gitar itu?” mata Kai oppa menyipit “Jangan bilang—“

“Tenang saja! Begini begini aku pernah melakukan street performance di Kanada, oh ya kau tahu lagu yang berjudul ‘Babo?’ yang dinyanyikan oleh Juniel dan Jung Yong Hwa”

Kai oppa menaikkan alisnya “Judul yang sangat cocok untuk mu”

Aku mendengus, tapi anehnya aku tak bisa marah. Maka aku pun mulai memetik gitar ku dan bernyanyi, dan tanpa kusangka Kai oppa ikut bernyanyi dengan ku…

Oh I love you love you love you, You love me love me love me

I know your heart is for me ~ (your heart)

Oh I love you love you love you, Are you love me love me baby

Because I love you too

#I’m fool, I’m fool who only look at you

I love you, even no matter people tease us

I’ll become a fool who look only at you, take my hand, hug me

I’m fool who only love you

(Originally sang by Juniel Feat Jung YongHwa, translating cr : @junielindo

http://www.youtube.com/watch?v=GZzCB-MOQLA )

***||***

“Nafsu makan mu besar sekali!” aku menggeleng takjub melihat Kai oppa dengan kilatnya memakan 2 batang es krim vanilla dan cokelat, sementara aku masih menjilati es krim strawberry ku. Kali ini kami sedang duduk di pasir putih menikmati es krim sambil menunggu sunset tiba. Tiba-tiba tatapan ku jatuh pada bibirnya yang masih tersisa noda es krim, aku memejamkan mataku dan membalikkan wajah ku, jangan sampai aku mengkhayal yang bukan-bukan seperti tadi siang!

“Aku bahkan masih bisa makan es krim mu“ Kai oppa tiba-tiba menggigit sepotong besar es krim ku, sebagian menyembul di mulutnya, membuatku agak kesal. Bagaimana pun itu adalah es krim kesukaan ku yang kudapat dengan susah payah.

“Kembalikan Kim Jong In!” aku memasang tampang kesal dan memukuli tubuhnya, Kai oppa menunjuk ke arah mulutnya seolah berkata kalau mau aku bisa mengambilnya langsung dari mulutnya. Akhirnya aku menyerah dan memutuskan untuk menjaga baik-baik sepotong es krim ku dari serigala rakus ini.

“Han hee… kau yakin tidak ada yang ingin kau tanyakan?” kata Kai oppa kemudian, aku yang telah menghabiskan es krim ku menatapnya bingung “Misalnya, kenapa aku mencium mu tadi siang? Kau tak ingin tahu alasannya?”

Aku membuka mulutku, terlalu terkejut untuk berkata-kata. Jadi semua itu nyata? Rasanya pipiku menghangat, pantas saja rasanya begitu nyata. Tapi kenapa?

“Aku mencintai mu, sejak dulu— ini bukan karena kau mirip dengan Putri Aster, tapi karena kau adalah kau Honey Lau, aku menyukai kepolosan mu, semangat mu, perhatian mu pada orang lain, semuanya dalam dirimu aku menyukainya, jadi mau kah kau mencoba lagi dengan ku?” tanya Kai oppa, dia terlihat gugup, tangannya sejak tadi tidak bisa diam. Kadang menggaruk tengkuknya, atau kepalanya. Tapi matanya penuh kesungguhan “Dulu kau pernah bilang, aku lumayan tampan, tidak ada salahnya mencoba dua kali, siapa tahu cocok kan?”

Aku mengerjapkan mata, begini kah rasanya dicintai? Selama ini sepertinya aku hanya tahu rasa mencintai dan akhirnya bertepuk sebelah tangan. Dulu aku tak pernah benar-benar memikirkan perasaan Kai oppa, tapi sekarang… aku merasa bersyukur dia ada di sisiku. Aku menganguk.

“Tapi kau harus berhasil membuat ku jatuh cinta pada mu tuan werewolf!”

Kai tertawa kecil “Lihat saja, tidak ada yang bisa menahan pesona ku” katanya lagi dengan penuh percaya diri, ntah kepercayaan itu datang dari mana. Dan lagi-lagi, Kai oppa mencium bibirku, berbeda dengan sebelumnya ciumannya kali ini begitu dalam, lebih hangat dan begitu manis. Semenit yang rasanya sedetik itu membuat ku sangat bahagia. Sepertinya kepercayaan diri Kai oppa bukan tanpa alasan.

“Oppa…” aku hanya bisa terperangah saat Kai oppa melepaskan ciumannya dan beralih mencium jemariku, lalu dia tersenyum. Wajahnya berkilauan di tempa cahaya matahari sore yang berwarna kejinggaan.

“Thank you Honey, I love you”

“EHEM!!!”

“UHUKK!!!”

Aku langsung menelan ludah begitu menyadari ada sosok-sosok di belakang kami, dan benar saja ketika berbalik, Tae Min oppa sudah menatapku tajam sedangkan Luhan oppa sudah menatap Kai seolah siap untuk memangsanya bulat -bulat.

“Putri Aster, maksudku Honey Lau, sampai kapan kau mau mempermainkan perasaan adikku?” Lee Tae Min berkata tajam, sedikit menyakiti hati ku tapi Kai oppa menggeleng, mengisyaratkan agak aku tidak mempedulikan kata-kata hyung nya itu.

“Honey tidak mempermainkan perasaan ku kok Hyung!”

“Bisa kau jelaskan apa maksud semua ini Kim Jong In? Sepertinya kau masih belum kapok juga, atau kau ingin dikutuk jadi werewolf lagi?” suara Luhan oppa kali ini dengan nada mengancam, aku menepuk dahi ku sebelum menyeret Luhan oppa.

“Oppa.. aigoo… kenapa kau bisa disini? Ayo kita pulang!”  bujukku sambil menarik tangannya, Kai oppa tersenyum pada ku sebelum setengah memaksa hyung nya pergi dengannya, berlawanan arah dengan ku dan Luhan oppa. Sementara itu cahaya dari matahari terbenam perlahan menghilang digantikan kegelapan malam bersamaan dengan lampu-lampu pinggir pantai yang dinyalakan. Di kejauhan aku masih bisa mendengar suara Kai oppa.

“Sudah kubilang dari dulu, Han Hee itu takdir ku hyung! Dan lihat, aku benar!”

“WOLF ITU?!” geram Luhan oppa yang rupanya mendengar kata-kata Kai oppa, sepertinya dia masih belum bisa terima kalau aku berhubungan dengan Kai oppa.

“Abaikan saja oppa hehe.. oya mau makan di rumah ku? Aku— bla bla”

Sepertinya hubungan ku dan Kai oppa akan sedikit sulit.  Bukan karena aku tidak memiliki perasaan apapun pada Kai oppa, tapi karena hubungan kami akan sedikit (?) sulit diterima oleh kedua kakak kami. Dan jangan lupa tambahkan Henry oppa, Chan Yeol oppa juga ribuan fans wanita Kai oppa di dunia angle dan manusia. Belum lagi kami berasal dari kaum yang berbeda, tapi tidak buruk juga memiliki pacar seorang pangeran mahkota angel ke-2. Yang jelas aku tak mau memikirkan masalah-masalah itu dengan berat, seperti kata Kai oppa kami akan mencobanya.

Dan sepertinya aku mulai mempercayai kata-kata Kai oppa, ya, aku Honey Lau adalah takdir Kim Jong In. Sejak dulu, dan selamanya.

THE END

 

Cuap-cuap dari Azumi :

Aaaaaaarrgghhh.., akhirnya cerita ini beres juga. Fiuh.., ini adalah cerita KuMi (Kunang – Azumi) yang paling cepat selesai. Dalam waktu 6 bulan ternyata sudah beres. Hihihi.

Makasih buat semua readers yang udah setia mengikuti cerita ini. Buat readers yang juga setia meneror kita lewat twiiter, FB, line, bbm, biar cepet lanjutin cerita ini. Hehehe.

Oh ya secret Story bakal kita publish paling cepat minggu depan yaa. Password secret story juga akan kita DM ke twitter kalian.

Jangan lupa baca secret story-nya yaa. Cerita special yang diperuntukkan bagi para pembaca yang sudah setia mengikuti perjalanan takdir Chan Rin dan Han Hee.

Sekali lagi, gomawooooooo!!!! I love you all. ❤

Cuap-cuap dari Kunang :

Eh ini ciyusan udahan? Terus gimana nasip DaeJae? *okesipp reader tenang ajah karena KuMi siap menampung mereka /ditendang jauh ke Mato/ 😀

Thank you buat semua yang udah ngikutin, terutama yg udah koment dari awal dan ga bosen nanya kelanjutannya kapan., mian ga bisa mention satu persatu,..  L,, Kunang surprise banget tau yang ngikutin FF ini ampe ratusan (?) ~ (kayaknya efek diiming imingi secret story hehe

Kunang saranin, walau MD ini udah the end KALIAN WAJIB BACA SECRET STORY (SS) NYA! Nyesel 7 tahun 7 hari kalau ngga /okesipp ini terlalu lebay/ ada kah yg bisa nebak apa yang akan kami ceritakan di SS? /ga ada? Bagusss!!/

Oyaa.. kunang lagi suka Juniel *nah /abaikan/

Gimana??  Kunang tahu dari polling, keinginan sebagian besar reader tercapai (?),, yeayy HunRin 😀 ,, hahhaa … dan mungkin sedikit tidak terduga KaiHee yang finally official /yang ship DaeHee atau KaiRin  ato kopel lainnya jangan ngamuk yaa *sebarr member exo +bap/

Thank you thank you…sampe jumpa di secret story tahun depan *dijitak *kidding

Finally, please comments for MD’s Last Chapter J

115 thoughts on “Moonlight Destiny (Chapter 12 END)

    • gomawooo udah baca…hehehe.
      iya nih…aku juga gak tega berpisah dari Chan Rin, Han Hee dan yang lainnya. T_T.
      tp tenang.. masih ada Secret Story. Siapin aja jantung yg kuat ya buat baca Secret Story MD. Hehehe

  1. Wow!!!
    Akhirx selesai jg .

    thor memang Daebakkkk

    (Yng paling aku suka tuh moment
    HunRin )

    Makasih yah eonni udah nulis ff MD yng daebbakk bgt *
    Pokoknya aku makasih banget ama eonni yng udah share malam ini

  2. Wah…
    akhirnya selesai juga.
    walaupun baru ngikutin d pertengahan,
    tp puas dgn ending nya ^_^

    Selamat wat para authir yang sudah menyelesaikan moonlight destiny…
    *prok prok prok

    Kmrn ga ikutan polling,
    tp couple nya sesuai ma yg aku tebak,
    Hehe

    Oya,
    Aku mau baca yg secret story,
    tp selain melalui twitter,
    lwt mana lagi ya? n_n

    D tunggu kelanjutan ff yg lain dan karya yg terbaru ya…
    FIGHTING!!!

  3. Wahh akhir’a di publish jga…seneng deh chan rin sma sehun trus han hee sma kai cerita’a bkin aku meleleh..part end yah empt nntar pasti kangen deh sama couple kaihee…di tunggu deh secret story’a thor semangatt…!!!

  4. sedih bnget daehyun ama han hee ga bisa bersatu..
    tapi ga papa aku suka ko ama pasangan kaihee

    heheheyy

    makasih unie udah buat ff smua ff yg unie berdua buat the best lahh..

    d tunggu the next ff nya..

  5. Eonni jahat T.T aku daehee ship/nangis darah*abaikan
    Aku suka hunrin thor, bagaimana ini? Aku gila karnamu thor*alayabaikan
    Endingnya mengejutkan banget ya, aku kira dae ngejauhin han hee garagara disuruh youngjae taunya luhan,,,…
    Luhan tunggu pembalasanku ciaaa/digebukin member exo/-_-
    10jempol aja buat azumi sama kunang eonni 😀

  6. gawaaat !! aku bablas ketiduran dari jam 5 sampe jam 5 lagi gilaaa
    dan aku baru inget ff ini dipost minggu malem.. dan jadilah aku baru baca barusan -_-

    aku vote buat HunRin, tapi begitu tau HunRin jadi, aku kasian banget sumpah sama kai.. tapi akhirnya dia jadi deh sama HanHee. seenggaknya mereka berdua happy ending di story ini~~ soaalnya aku nyesek banget waktu tau Sandy sama Sehun gak jadian di SFI (okeesipp ini curcol)

    sumpah ngakak bayangin mukanya Luhan, Taemin, sama Kris. terus banyangin Henry sama Chanyeol nanti..

    jadi YoungJae sama DaeHyun gimana nasibnya?

    cerita di SSnya : (tebakan aku lho ya inii)
    nyeritain kencan gandanya Hunrin sama KaiHee
    atau ngejelasin waktu daehyun ngatur kencannya Youngjae sama Hanhee
    atau atau atau atau yang lainnya~~ okee aku bingung bayangin apalagi

    pokoknya ya eonn aku tungguin SSnya, terus FF yang lain lainnya. kalo bisa bikin sequelnya nih. kalo nggak eon bikin lagi yang baru pokoknya gak mau tau *maksa ceritanya.
    nggak deng, just kidding eon.

    terus pokoknya buat Azumi eonni aku tungguin yang malaikat sayap putih, abu sama hitam.
    buat Kunang eonni, aku tungguin TPMPnya.
    gak mau tau pokoknya yah yang itumah aku maksa sangat sekali yaa okeey (ini bahasa udah belibet)

    oke, makasih tangan aku pegel ngetik wejangan (?) bin permintaan bin pertanyaan yang beranak pinak sampai bercucu dan cicit ini.. wassalam.. (maaf commentnya kepanjangan *bow)

  7. Wah… Sdh end, akhirnya HunRin jadian suka banget ama mereka, gak ikhlas deh kalo ff nya end 😦
    ff nya neomu neomu daebakk… Di tnggu thor ss nya, jgn lupa DM aku yah kalo udah ada 🙂

  8. daebakk!!!!!! gak nyangka kalo akhirnya Han Hee sama Kai. ditunggu secret story nya ya:)
    daehyunnya sama aku aja eon /dijitak/:D seluruh member Girls XO! suka lo sama MD.
    gomawo eonni. /tepuk tangan/ prokprokprokprok

    • Aaawww… Gomawoooo yaa member Girls XO yg udh pada suka sama ff ini. Huwehehehe.
      Daehyun? Boleh… Tapi rebutan sama kunang. Hahaha. Aku youngjae aja. :p
      Oke…nanti di DM yaa. Twitter kmu apa? Atau kunang udh tau twitter kmu? 🙂

      • aku yang @HDFCassiopeia eon. udah eon follow kok:)
        temen aku suka sama youngjae eon, jd berebut aja ya eon dgn dia/?

  9. akhirnya dipost juga…. aku kira tadinya chan rin bakalan sama Kai truss hanheenya sama daehyun.. secret storynya jgn lama” ya thor truss pwnya jgn lupa di DM ke twitter ku @fina_r_l

  10. Tuh kan telat lagi bacanya,,
    Yah Han Hee gak jd sama Daehyun, pdahal suka banget sma pairing mereka.
    Tuh si mbah Kris, Luhan, sma Taemin sukanya gangguin orang pacaran mulu, cari sndiri dong. Gak sbar baca secret storynya eonn

  11. Wow aku udah tunggu-tunggu niff dan udah keluar jugak adehhhh gak sia2 ikutan polling nya untuk hunrin itu! Aku pengen ssnya menebarkan dan bikin aku meleleh yah thor dannn nihhh endnya jugak udah bikin aku meleleh T^T kali thor heheheehehehe jangan lupa yahhh thor nantik kalau ssnya dah keluar dm @20041990luhan lanjutannya ditunggu yahhh thor 😀

  12. huaaaa…. udah end….. ga rela….. kerennn banget sih ceritanya…… yey sehun sama chan rin lho……
    eonni nanti pw jya dm in aku ya…. maria_odelia501
    …fans MD…

  13. eonni…
    akhirnya selesai juga…
    agak gak rela TT

    yes, akhirnya chanrin ma sehun, yeay!!
    tp,tp,tp kenapa han hee ma kai?
    padahal aq ini daehee shipper hardcore T.T

    oh ya, aq udh follow tu twitternya eonni,
    follback dong, sekalian password SS nya 😀
    ini twitter aq @vieyeolli..

    gomawo buat cerita yg super daebak ini!!!

  14. Eh eh? ff MD chap 12 udh keluar??? aish, aku udh telat 6 hari coba(?)-_-v tpi gpp kan eon?’-‘ kkk~

    Akhirnyaa, setelah lama nunggu chap 12nya keluar, ni ff end jga>< yuhuuu, aku suka bnget sma chapter terakhir ini< kkkk^_^)v

    Okesip, segini aja komenku^.^ maaf kalau kepanjangan, tpi kyknya ini ga panjang, ya kan eon?'-' Nan waiting ss MD dan ff-ff karya azumi eonni dan kunang eonni yg lainnyaa~^^
    Hwaiting!^.^)9

    • Aish, ini salah dmn sih?! knp komenku selalu kepotong? T^T *nangismeluktiang/?

      “….yuhuuu, aku suka bnget sma chapter terakhir ini< kkkk^_^)v

      Okesip…"

      itu komenku yg kepotong 😦 kalo kepotong lagi…nyerah deh-___-'' hufftt, mian eonni klo komenku gaje2 gtu, soalnya sering kepotong sendiri. Jeongmal mianhaeyoo eonniyaa T,T

      • sumpah..kepotong lagiii.. T^T mian eonni udh msukin komen2 gaje kya gtu.. kepotong mulu sih T_____T okesip, permisi, mian udh bkin kacau/? *cpetcpetterbangkemato(?)

  15. daebak. gak sabar pingin tau yg secret story nya. akhirnya hunhun sama rinrin. enak deh punya kakak kaya taem lulu kris yeollie & mochi. hunhun so sweet banget. kai hanhee juga so sweet banget. pokok nya daebak. dan besok ultah nya yeollie saengil chukha hamnida my happy virus chanchan dobi park.
    fighting 2 thor

    • Iya nih aku jg mau punya kakak kayak mereka…tp bahaya jg terlalu protektif. Hehehe.
      Gomawooo udh baca >_<
      Ya ampuuunnn pengennya SS selesai pas Chan Yeol ultah…tp kayaknya gak akan beres 😦

  16. Eonnie, twitter-ku error ga bisa di apa-apain. gimana dong????
    oh iya,, udah lama banget nunggu chapter ini. eh gak taunya udah dipost. Jadi telat deh bacanya. hehehe…..
    Trus, Secret story-nya minta dikirim ke FB aja yah. jebaaaaaaallll……
    namanya “Taeyeon SoShi YoonAddicts” (ga nanya kali). yah yah yah????
    makasih ya Eonnie…..
    Eonnie JJJaaannggg!!!!!

  17. Pipi gw panas thor… xD sumpeh penipuna masal nih kalo kek gini. kkk xD well gw jujur jujuran aja. genre.a blg romance tapi cma di part ini aja. kuraaaaang ah adegan.a HunRin. yq ngeship mereka bgt nih …
    ou ya mau minta maaf nih thor.
    baru baca ff ini tapi ngarep bgt. baca SS.a. tapi pls… kasih link pw dan follbqck gq thor.

  18. Thor aku mau baca dong yg secret story . Btw ff ny keren thor sumpah . Bingung mau omong apa lagi . Hahahah . Follow twitter aku ya @jesisca28 ^^

  19. Oke,aku benar benar ketinggalan…
    Karena baru baca sekarang…
    Malah Ak deluan baca yang songfic nya kaihee…
    ~T_T~
    Ukh!!! Nyesek!!!!! Banget eonnie…
    Kenapa udah end sih…
    o(╯□╰)o
    Padahal berharap kail sama chan rin..
    Tapi gpp Ak tetap sukaaaaaaa banget sama nih ff…
    Pokok nya nih ff daebak deh… ^^b
    Ak tunggu yang SS MD nya eonnie…
    Fighting ~

    • Wah…pasti berasa aneh pas baca songfic kaihee. ..kirain udh baca ini. Hehe.
      Iyaaa aku jg nggak ngerencanain hanhee sama kai sebenernya pas di awal2 nulis…tp gtw knp kesini2 chanrin lebih cocok sama sehun. Kai sama hanhee jg lucu. Hehe.
      Gomawo yaaa udh baca ^^

    • gomawoo ^_^. Ada side story-nya kok… hehehe. udah aku post di sini. oya nanti mention aja ya di twitter pas mau tau password secret story, soalnya aku cari di twitter gak ketemu username kmu. hehe

  20. Author.. Aku suka banget sama ceritanya dari awal sampe akhir.. :”
    awalnya lagi isengiseng nyari ff, eh liat judulnya menarik trus awalnya liat cuma 12 chap aku seneng, eh pas baca rasanya 12 chap kurang gto.. hehehe.. aku suka pairing nya, jalan ceritanya, masalahnya, penyelesaiannya juga
    terus buat karya yang keren ya thor!!! Fighting~
    *aku bingung harus comment apa di chap-chap sebelumnya karena ff ini udah end pas aku baca hehe, jadi aku comment disini aja gpp kan ya thor? ._.v *

    • Huwaaaaa….makasiiihhh udah baca FF ini…>_<.
      Hehehe…iya gak apa2.
      Klo masih kurang…bisa baca side story dari FF ini kok… Tentang Sehun-Chanrin, Kai-Hanhee, Kris…udah d post di blog ini. Hehe. Kalau mau baca alternative endingnya bisa baca Secret Story.

  21. Wooooaaaahhhh…..bner2 diluar dugaan ending’y meleset smua prediksi saiia huwaaaaaaaaaa……
    aaahhh…q jg mau pnya kkak kek kris n luhan mskipun mrka protectiiiiiiiv tp seruuuuu….
    dae sma youngjae gmna itu nasib’y????????
    aaahhh…q mnta pw SS’y boleh g nie twitter q @onenkfoo ^^ GOMAWOOOOOO

    • udah aku DM-in passwordnya yaa ke twitter kmu. hehehe.
      youngjae baik2 aja tuh sama aku, klo daehyun sama temen aku (kunang). wkwkwk. *kabur sebelum diamuk masa*
      gomawooooo udah baca + comment….>_<

  22. Daebakk Thor! ^^, sebenernya udah lama aku baca FF ini :), tapi belum sempat komen :3 #aigoo
    dari chap 1 aku baca, udah bikin penasaran, makanya aku baca ini FF dalam satu hari, soalnya pengen tau endingnya.. whoa! neomu-neomu daebak!
    http://syellyl.wordpress.com/
    jangan lupa visit blog nae ya :), yang mau baca FF BTS dan EXO ^^

  23. author………… gatau mau bilang apa
    demi apapaun ini ff seru parahh. bagus bgtttttt. aku baca ff ini pas aku lagi uts, niatnya mau belajar cuman penasaran bgt sama ceritanya, jadinya stres sendiri ahahahaha. akhirnya uts ku selesai jadi bisa baca chapter terakhirnya.
    aku baru tau ff ini dari salah satu pengguna twitter ahaha. pas aku nanya di akun fangirl acc ku ada yang ngerecommended ff ini. aku terimakasih banget sama diaa uwoo, karena jarang bgt ff kaya gini yang udah end, biasanya masih on going semua. duh pokoknya ini ff keren bgttt. good job bgtt

    • Gomawooooooo >_<
      Huwehehehe. Iya ff ini cepet selesai soalnya aku nulisnya berdua sama temenku. Jadi gantian. Part ganjil aku.. Part genap dia. Jadinya terpicu buat cepet beresin. Hehe.
      Gomawo yaaah udh baca + comment. ♥

  24. Eonni.. Aku baru nemu blog ini.. Baru nemu FF ini pas searching di google.. 4 hari baca chapter 1 sampe 12 ini.. Kerennnnn eon.. Sampe pengen jd Rinrin.. Bnyk banget kakaknya.. Uahh enak yaa.. Eon..cara baca SSnya gimana, eon? Aku ga ngerti._. Itu dikasih pw kan? Pw’nya dimasukin kemana eon?

  25. mian eon baru komen, ff ini gak di duga2, kadang nebak selalu salah -,,,- . Tapi sumpah ff ini keren :’)<3 dan salah aku baru nemu ff ini hari ini 😦 secret storynya di proteksi kah eon?:(

  26. ff ini aku suuka banget… ❤ aku baru coment d chaptr ini kak, ak sbener.y pngn coment kok d chap slanjutnya tpi jaringan berkata lain'?' coment yg aku kirim nggak kekirim jga dan kalo ini nggak kekirim juga aduh aku nggak tau mao g mana lagi…. pkok.y ff kakak ini kerren banget ten thumbs up for you kak… Oh ya kak follback yah twitter aku @KikiiNirmala aku penasaran sma short story.y *mewek* 😥 aku harap kakak ngerti.. 🙂 *mian nyampah

  27. annyeong thor ^^
    pas aku lg jalan-jalan di mbah google, eh nemu ff ini d blog ini,, trus aku nyoba bca MD ini, dan ini ff sumpah kerennn thor, ff fantasy yg paling keren yg pernah kubaca deh, mian baru komen d chap ini, abisnya aku ngebut bacanya, 12 chap dlam 2 hari 😀
    btw, cast nya honey ya?? *lirik uname
    o iya eon, yang secret story nya dksih pw ya?? boleh mnta pw nya kan eon??

  28. Anneyoung aku readerr baru baru disini, aku baru slesai baca ff cz aku baru tahu kalo adacblog yg post ff skren ini 😀 eonni aku pengen baca secret story MD nya doong bleh gak? Klau bleh gmna cranya yaa please dong bagi password nya jeballll?

  29. Wow keren bgt 2 jmpol dech buat author.ny
    Kukira td chanrin sm kai trus honey lau sm daehyun. . biarpun gg gtu tp ttp crita.ny seru+keren abizzz

  30. Halo thor, aku reader baru nih. Salam kenal
    Aku merasa jadi orang terkudet sepanjang masa(?), soalnya baru tau ada ff sebagus ini. Berawal dari iseng nyari ff fantasy di mbah gugel dan akhirnya nemu blog ini. Terus pas baca ff ini rasanya candu banget pengen lanjut terus. Kereeen ff nya.
    Ending nya sesuai dugaanku wkwk
    Pengen baca secret story nya juga dong thor. Makasih sebelumnyaaa
    Mian komennya banyak wkwk

  31. Aaaaaa ga rela liat ff ini udah tamat 😭
    Tpi seneng bnget pada akhirnya mereka bahagia ☺
    Ya ampun ga kebayang punya kakak kayak mereka, chanyeol henry kris taemin luhan semuanya overprotective bnget sma adiknya
    Seneng liat sehun sma sehun akhirnya bisa bersatu, yah dari awal memang lebih suka liat chanrin sma sehun, dan perlakuan kai sma chanrin itu dia cuma menganggap charin itu sebagai adiknya aja
    Lucu pas liat chanrin sma sehun ketahuan sedang berduaan sma kris, dia bner2 pengen jagain chanrin bnget
    Hah ga nyangka pada akhirnya hanhee sma kai, kasian sih pas liat hanhee disakiti sma daehyun, dia kelihatan menderita bnget, dan pada kenyataannya daehyun ga mencintai hanhee, dia hanya menggap hanhee sebagai adiknya, dan ternyata dia masih sangat mencintai chanrin
    Tpi seneng juga liat hanhee sma kai, seengganya mungkin dengan bersatunya kai sma hanhee itu bisa membuat mereka bahagia
    Bagaimana nasib youngjae sma daehyun? Kasian liat mereka, cinta mereka bertepuk sebelah tangan
    Oh iya ka apa hanhee tau kalau batman yg memberikan kalung sebagai jimat itu sehun?
    Kalau dia tau itu sehun, gimana reaksinya ya?
    Kyaaaa penasaran sma secret story nya ka, tpi gimana dong aku kan ga punys twitter 😭 apa aku boleh minta PW yg secret story nya ka, pengen bnget baca 😭
    Pokoknya ff ini keren deh ka 😆 ijin baca ff karya kaka lainnya ya ka ☺😘

Leave a reply to byun baek Cancel reply