Moonlight Destiny (Chapter 10)

Title                : Moonlight Destiny

Author                        : Azumi Aozora (@AzmiWiantina) & Kunang Anna (@helloimnia)

Main Cast      : Park Chan Rin (OC), Han Hee / Honey Lau (OC), Oh Se Hun (EXO-K), Kim Jong In / Kai (EXO-K), Jung Dae Hyun (B.A.P), Yoo Young Jae (B.A.P)

Support Cast : Park Chan Yeol (EXO-K), Henry Lau (Suju-M), Lee Taemin (SHINee), Kim Myung Soo / L (Infinite), Luhan (EXO-M), Wu Zun.  The other EXO, B.A.P, and Infinite members

Length            : sequel

Genre             : Fantasy, family, romance, life, friendship, mystery

Rating                         : PG+15

Summary       : Bagaimana bila berbagai makhluk yang kau kira hanya ada di negeri dongeng, kini benar-benar nyata? Guardian angel, devil, werewolf, spirit, dan vampire. Kau tidak pernah menyadari dirimu berbeda dan special, hingga kau bertemu mereka. Lalu apa yang akan terjadi saat kau mengetahui berbagai rahasia gelap yang seharusnya tidak kau ketahui?

 Image

Masa depan bisa berubah sesuai pilihan yang kita ambil. Tapi, apakah takdir bisa berubah?

Inilah kisah kita. Takdir kita.

 

 

10th Destiny – By : Kunang

 

==========Han Hee PoV=========

@Tempat Les Musik, 15.55 KST

 

“Chan –chan kenapa kau tidak membalas pesan ku?” gumam ku gemas sambil mengutak atik iphone 5C ku di bawah meja, sama sekali tidak mempedulikan pelajaran tambahan yang diberikan Yoo seonsaeng. Berkali-kali aku mengirim pesan pada Chan-chan melalui kakao talk, yahoo messanger, line, e-mail, short messaging, bahkan path tapi sama sekali tidak ada balasan. Entah mengapa setelah berpisah tadi siang dengannya di sekolah, perasaan ku tidak enak. Sepertinya ada sesuatu yang direncanakan Chan-chan. Aku ingin segera pulang untuk mengeceknya, tapi les masih satu jam lagi, haruskah aku menunggu?

‘Oh ya! Chan yeol atau Kai oppa mungkin tahu!’Segera aku pun mengirim pesan pada Chan Yeol dan Kai oppa, dan tak berapa lama iphone ku bergetar

 

From : Yeol Chan oppa ^^

Oh… Rin rin sedang bersama ku di dorm EXO, memangnya ada apa honey?

 

‘Dorm EXO? OH SEHUN!—Vampire itu!!’

 

“HONEY LAU, kau kenapa? Dari tadi terlihat gelisah?” Yoo Ahn In seonsaeng menatapku tajam, sedangkan aku hanya bisa mengerjap-ngerjap bingung.

“A…aku ingin ijin ke toilet hehe” kata ku sambil memelintir rambutku yang sudah ikal, untunglah Yoo seonsaeng percaya dan menganguk. Dengan segara aku kabur dari kelas, tak mempedulikan tas sekolah dan buku ku yang masih ada di kelas. Aku bisa minta tolong Mi Young— teman sekelas di tempat lesku untuk menyimpannya nanti. Yang penting aku membawa pistol perakku.

“Cepatlah turun!! “ gumamku setelah memencet tombol lift sambil menatap layar indikator yang menunjukkan lift sedang berada di lantai 7, sedangkan aku di lantai 6. Haruskan aku berlari menuruni tangga saja? Tapi sepertinya lebih cepat lewat lift.

Triiinggg *pintu lift perlahan terbuka*

Kaki ku sudah melangkah memasuki lift saat aku menyadari ada seseorang yang sangat kukenal di dalam. Rasanya hatiku mencelos seketika mendapati Daehyun oppa yang terlihat agak terkejut, bagaimana ini? kalau dia tahu aku akan kabur, bisa-bisa dia mencegahku.

“Han Hee?”

“Daehyun oppa?”

“Kau mau kemana?Bukan kah ini masih jam les?”tanyanya sambil menatapku dengan tatapan yang tak bisa kuartikan, eothokkaji?

“Aku tidak —-“

GREP

“Eh?” baru saja aku berniat untuk berbalik, Daehyun oppa sudah menarik tanganku dan dengan mudahnya memojokkanku di sudut lift. Dari balik bahunya aku bisa melihat perlahan pintu lift tertutup. Hanya tinggal ada kami berdua sekarang. Aku masih menunduk berusaha agar mataku tidak menatap mata Daehyun oppa, kenapa namja ini selalu membuat ku bingung?? Sekarang rasanya jantungku berdebar ribuan kali lipat dan bisa copot kapan saja.

“Kata kan, kau mau kemana Han Hee haksaeng? Jangan bilang kau mau kabur lagi untuk membuntuti seseorang?” tanya nya dengan nada menginterogasi, menundukkan wajahnya agar sejajar dengan wajahku sambil merentangkan kedua tangannya diantara dinding lift,  seolah memerangkapku.

“Aku tidak kemana-mana” kata ku berbohong, Daehyun oppa mendecakkan lidahnya.

“Lihat mata ku HONEY LAU! Apa kau tak pernah diajarkan kalau berbicara dengan seseorang harus sambil kontak mata?” kata Daehyun lagi, kali ini dia menyentuh dagu ku agak paksa membuatku mendongak dan seketika itu juga mata kami bertatapan.

Mata teduh itu, garis wajah yang sangat sempurna, bibirnya yang kissable, pipi tirusnya, wajah yang sangat  ku rindukan berhari-hari  ini. Padahal aku berusaha untuk menghapus Daehyun oppa dari hatiku, tapi aku tahu saat aku melihatnya sekarang, aku sudah gagal.

“Sebaiknya kau tidak gegabah Han Hee ah…” sekarang intonasi suara Daehyun oppa melembut “Kau tahu? aku hampir gila saat mengira kau mati”

Aku menepiskan pandangan ku dari Daehyun oppa, dan berusaha menerobos lengannya yang menghalangiku. Tinggal satu lantai lagi aku sampai di lobby,  Aku tidak punya waktu untuk memikirkan kata-kata Daehyun oppa, demi Tuhan HONEY LAU!! Chan Chan mungkin dalam bahaya!

“Lepaskan atau aku akan berteriak!”pekik ku, tapi Daehyun oppa tetap bergeming di tempatnya

“Aku akan melepaskan mu kalau kau beri tahu, kau mau kemana?”

“Lepaskan!!! Aku harus keluar! LEPASKAN!!! LEPAS—”

Zruk

Suara gesekan sepatuku cukup terdengar karena Daehyun menarik tubuhku sedikit kasar ke pelukannya, menarik tengkukku dengan tangan kanannya yang bebas dan membuat bibirnya dengan mudah menyentuh bibirku, mencium ku dalam. Berbeda dengan saat Young Jae oppa menciumku, ada perasaan sakit yang kurasakan saat bibir kami bersentuhan. Ada pikiran yang mengatakan bahwa Daehyun oppa melakukannya agar membuat hatiku semakin sakit, untuk membuatku membencinya, karena dia kan mencampakkan ku kemudian.

 

Triinnggg *pintu lift terbuka*

 

DUAK

Akhirnya aku berhasil mendorong Daehyun oppa sampai tersungkur, aku tak tahu dapat kekuatan darimana hingga membuat dia terjatuh padahal tadi untuk menerobos lengannya saja sangat sulit.

 

“Aw… “

Aku menatap Daehyun oppa yang mengerang, dan kamudian langsung berlari cepat. Perlahan aku memegang bibirku yang masih hangat, aku benar-benar tak mengerti perasaan ku sekarang.

 

========Still Han Hee PoV=========

 

“CHAN CHAAANNN!!!!!” Teriakku sambil berlari saat melihat Chan-chan dan Sehun di jalanan sepi tak jauh dari dorm EXO. Aku langsung tahu begitu sampai dorm EXO dan tidak bisa menemukan Chan-chan, pasti ada sesuatu yang tidak beres.

 

“Han hee..?” Chan-chan terlihat bingung menatapku yang menghampirinya, tapi aku tak peduli dan langsung berbalik menghadap Oh Sehun setelah dengan gerak cepat aku mengambil pistol yang aku selipkan di balik rokku.

“OH SEHUN! MENJAUHLAH!” Aku menatap Sehun tajam sambil mengacungkan pistol perakku ke dada Sehun.

Tapi Sehun terlihat sama sekali tidak terpengaruh. Ia menyeringai meremehkan ke arahku, entah mengapa aku yakin dia menyadari tanganku yang gemetar. “Honey Lau, aku ingin mati, bukan ter-segel.”

Tangan kiriku yang bebas memegang tangan kananku yang siap menembak, seketika itu juga tangan ku berhenti gemetar. Aku tak boleh gentar, karena vampire-vampire busuk ini, daddy sering pulang ke rumah dengan luka di tubuhnya, karena salah satu dari vampire ini daddy pula menemui ajalnya!

Vampire selalu jahat, semua vampire jahat, itu yang selalu daddy katakan, dan perkataan daddy selalu benar.

Chan-chan!

Mataku membelalak saat Chan Rin tiba-tiba berdiri diantara ku dan Sehun sambil merentangkan kedua tangannya.

“Han Hee~ah, jangan…”

Aku menggigit bibirku, tak melepaskan mataku dari sosok vampire yang Chan rin berusaha lindungi. Bagaimana pun Sehun adalah vampire, vampire yang telah membuat keluargaku menderita. Aku hanya perlu menembak ke arah Sehun oppa, dalam jarak dekat ini walau tidak terlalu tepat posisiku menembak, peluru perak akan mencari jantung sang vampire. Chan chan bukan vampire jadi tidak masalah, dia tidak akan terluka.

 “Aku benci vampire.” Kataku dengan suara bergetar masih menatap Sehun penuh benci dan dia balas menatapku tajam, rasanya aku benar-benar ingin membunuh Sehun, tapi kenapa Chan-chan melindunginya?

            “CHAN CHAN MINGGIR!!” teriakku, tapi Chan-chan menggeleng cepat dan mengatakan hal –hal yang sama sekali tidak ingin ku pedulikan, dia masih merentangkan tangannya di depan Sehun. Pistol perakku sendiri masih teracung, siap menembus jantung sang vampire.

            “DORR”

            Tubuhku terdorong ke belakang akibat hukum aksi-reaksi saat pistol ku tembakkan, tapi tembakkan ku jauh dari meleset karena sudah ada seseorang yang sebelumya sudah memelukku dari belakang dan menangkap kedua tanganku, memutarkan tubuhku sehingga aku menembak ke arah yang berlawanan sebelum akhirnya aku jatuh.

            DUAK

            “Arghh…” aku mengaduh saat orang yang menangkap tanganku memukul pergelangan tanganku dan seketika itu juga pistol perak ku terjatuh.

“Kau— siapa kau?”tanyaku saat mendapati seorang namja yang memiliki sedikit kemiripan dengan Kai oppa di wajahnya, tapi kulit namja ini jauh lebih putih di bandingkan dengan Kai oppa. Dia melihat ke arahku dengan geram.

Sebentar, bukan kah dia satu management dengan Henry oppa, Lee Tae Min SHINee?

“ Butuh nasihat?” namja di depan ku menarik tangan ku dengan paksa hingga berdiri “Tidak baik membuat dirimu dikuasai dendam”

“Siapa kau?” Aku berusaha melepaskan tangan ku tapi percuma, dia kuat sekali, bahkan mungkin lebih kuat dibanding Daehyun oppa. Mataku pun melihat ke sekeliling, pistol perakku masih tergeletak kurang dari 5 meter di depan kami sedangkan Sehun dan Chan rin sudah tak ada dimanapun. Pasti Sehun yang membawanya pergi dengan berteleportasi! Kemana lagi aku harus mencari mereka?

“Lee Tae Min, dan karena aku lebih tua dari mu, kau harus memanggil ‘oppa’”

“Bukan itu! Yang kutanyakan, siapa kau sebenarnya? Kau bukan vampire, tapi kau juga bukan manusia biasa… aura mu seperti Young Jae oppa”

Tae Min hanya tersenyum dan kemudian melepaskan tangan ku. Dengan agak ragu aku mengambil pistol perakku.

“Kau sedang diuji Han Hee ah— aku harap kau berhenti mempunyai perasaan benci dan dendam” kemudian Tae Min melanjutkan “ karena dengan perasaan itu selamanya kau tidak akan pernah bahagia”

 

******

 

Aku agak terkejut saat kembali ke dorm EXO, Chan-chan sudah ada disana bersama Chan yeol oppa. Gadis jangkung itu langsung menghampiriku diikuti Chan yeol oppa saat melihat aku datang. Aku melihat kesekeliling dorm, tidak bisa menemukan Oh Sehun dan Kai, hanya member EXO-K yang lain.

“Han Hee kau terluka!” pekik Chan yeol oppa melihat pergelangan tanganku yang bengkak dan lutut ku yang terluka karena terjatuh tadi, dia langsung menarikku ke salah satu kamar di dorm itu dan menyuruhku duduk sementara dia mengambil kotak P3K. Chan-chan mengikuti kami dan duduk di sebelahku. Chan rin sepertinya ingin berkata sesuatu, tapi dia hanya diam dan menatapku bingung.

“Syukurlah kau baik-baik saja Chan-chan” kata ku, Chan rin terlihat sudah siap berbicara ketika Chan Yeol oppa masuk kembali.

“Aigoo~ kau terjatuh dimana Honey? Sini aku bersihkan lukanya”

“Aw… oppa.. sakit—“ Chan yeol oppa langsung meneteskan betadine di atas lukaku, tanpa aku sangka Chan rin yang dari tadi memperhatikan kami merebut kotak P3K dan betadine.

“Luka itu harus dibersihkan dulu dengan alkohol,  sini biar aku saja! Kau keluar saja oppa”

Chanyeol oppa menarik nafas panjang “baiklah- baiklah.. aku keluar, kalian pasti ingin bergosip hahahhaha” Chan yeol oppa pun akhirnya keluar setelah mengacak-acak rambut kami sebelumnya.

Chan rin menyibakkan rokku sedikit untuk memeriksa lukaku, dia terlihat agak kaget melihat pistol yang kusembunyikan di balik rokku, aku hanya tersenyum padanya dan mengambil pistol perakku untuk diletakkan di sisiku. Aku membiarkan dia mengobati luka di lututku dan menggulung pergelangan tanganku yang sedikit terkilir dengan perban.

“Chan-chan, benarkah Sehun –eh tidak melakukan hal buruk, menggigitmu atau—“

“Tidak, Han Hee aku—“

“Bagaimana pun aku tak bisa berhenti membenci vampire, tapi aku tak mau membencimu” kataku sambil merapikan poni gadis di depanku, bersyukur dalam hati karena Chan rin bukanlah vampire karena jika ya, aku sama sekali tak tahu harus berbuat apa. Di dunia yang luas ini aku hanya bisa mempunyai sedikit orang yang bisa kupercaya, dan Chan Rin adalah salah satunya.

“Han Hee ah… dari dulu aku ingin bertanya, kenapa kau selalu memakai liontin ini?” Chan rin meraih kalung perak kudan menggenggam liontinnya, liontin ku ini berbeda dengan liontion lain karena berbentuk koin kuno dengan lubang kecil di tengahnya. Perlahan aku melepas kalungku dan menyerahkan pada Chan-chan. Sepertinya Chan-chan tertarik dengan  tulisan berbahasa cina di pinggir koin itu. Koin ini masih terlihat bagus walau benda ini sudah lama sekali bersamaku.

“Tulisan dalam karakter itu artinya ‘keselamatan’” kataku sebelum Chan-chan bertanya “Ini jimat ku yang sangat berharga”

“Jimat?”

“Mau kuberitahu satu rahasia?” aku tersenyum lebar mengingat orang yang telah memberi gantungan ini. Meskipun aku tidak bisa lagi mengingat raut wajah dari orang itu, aku masih bisa mengingat kejadian itu dengan jelas.  Chan-chan menganguk.

“Yang memberikannya adalah batman” kataku dengan nada serius dan kemudian langsung tertawa kecil melihat Chan-chan mendengus. “Aku serius!! Dengarkan dulu! Jadi ketika aku masih kecil, kira-kira umurku 6 tahun, aku mendengar ada suara keras di balkon rumahku. Aku yang belum tidur karena penasaran langsung turun dari tempat tidur dan membuka pintu menuju balkon”

“Lalu?” Chan-chan terdengar penasaran

“Aku mendapati seorang namja, kira-kira usianya lebih tua beberapa tahun dibanding kita sekarang, sebelah kakinya berlumuran darah. Dia menatapku dengan tatapan yang membuatku takut, tapi begitu melihat kembali lukanya aku sadar, aku sadar harus menolongnya. Langsung saja aku berlari masuk ke dalam dan mengambil kotak P3K.

“Kau tidak memanggil orang tua mu?” tanya Chan-chan bingung

“Tentu saja tidak, daddy dan mommy sangat benci dengan orang asing” kataku agak sedih “ Dan untunglah kami mempunyai persediaan perban dan obat cukup banyak, aku tidak tahu cara mengobati orang sakit jadi namja itu mengobati dirinya sendiri. Dia hanya diam semalaman itu, tak berkata sepatah katapun. Tapi aku tahu jelas dari matanya, dia sangat sedih. aku mengajaknya masuk ke kamarku tapi dia tidak mau, akhirnya aku pun bersama dengannya semalaman sambil bercerita berbagai macam hal padanya hingga aku ketiduran di balkon, dan ketika aku bangun keesokkan paginya dia meninggalkan koin ini disampingku. Oh yaa,, sebelum aku tertidur, aku ingat memberinya sesuatu juga, jimat ku hehehehe..”

“Jimatmu ? seperti apa?” Chan rin penasaran

“Ada dehh!! Tidak akan kuberitahu” aku menjulurkan lidahku sedangkan Chan-chan terlihat pura-pura kesal.

“Untung saja sepertinya namja itu bukan orang jahat” Chan rin berdecak, aku menganguk setuju

“Nee… dia bukan orang jahat”

 

===========Han Hee PoV END==========

 

===========Author pov=============

@Atap bangunan tua, depan Rumah Chan Rin dan Han Hee

Malam Harinya

 

“Aku tak mengira, kau adalah gadis kecil itu” seorang namja tampan berkulit bagai pualam tersenyum kecut sambil memperhatikan balkon kamar Han Hee, dia menggelengkan kepalanya kemudian membuka tangannya yang sejak tadi di kepalkannya dengan kuat.

Mata hitam dari gantungan berbentuk boneka panda balik menatapnya. Dia masih ingat dengan jelas, seorang gadis kecil memberikannya ketika dia terluka, sepuluh tahun lalu, dan sekarang dia tahu siapa yang memberikannya. Karena dia juga meninggalkan tanda mata untuk gadis kecil itu.

Koin kuno itu

Dan gadis kecil itu, Honey Lau

Oh Sehun tak sengaja melihat koin itu digunakan sebagai liontin di kalung Han Hee tadi. Koin dari nenek moyangnya saat dia masih berwujud manusia, dia memberikan koinnya pada gadis itu karena bagaimana pun namja itu-Oh Sehun ingin membalas kebaikkan gadis itu. Dan sekarang lihat bagaimana takdir mempermainkan mereka? Gadis kecil itu telah tumbuh menjadi gadis remaja yang bertekad untuk menyegelnya.

Di pinggir koin tersebut ada tulisan dengan karakter huruf Cina yang berarti ‘keselamatan’. Ibunya sendiri yang memberikan padanya lebih dari dua ratus tahun lalu, dan jauh di lubuk hatinya Sehun bersyukur karena Han Hee menjaga koin itu baik-baik.

“Kenapa? Apa karena sekarang kau tahu gadis itu pernah menolongmu, kau jadi kebingungan sekarang?”namja di belakangnya mendengus. Sehun langsung memasukkan gantungan panda itu ke saku bajunya“Bahkan kau hanya diam saja saat gadis itu mengacungkan pistol perak di depan mu, kau benar-benar di luar dugaan Oh Sehun”

“Lee Tae Min” kata Sehun, dia tak perlu berbalik untuk mengetahui siapa namja di belakangnya.

“Aku sedang tidak—-“

Dengan gerak cepat, Taemin menghadang Sehun yang hendak melakukan teleportasi.Dengan kekuatan angelnya, Taemin bisa mencegah Sehun untuk berpindah tempat.

“Bukan kah sudah kubilang, jangan sekali-kali meminum darah Park Chan Rin?! Aku menyuruhmu membunuhnya dengan cara biasa!” Wajah Tae Min menegang, dia terlihat kesal “Kau sudah membuat anchestor itu murka, mungkin sekarang dia bergerak lebih cepat dibanding perkiraanku”

 Sehun hanya menatap mata Tae Min tanpa rasa takut “Siapa sebenarnya Park Chan Rin?” tanyanya, tapi Tae Min hanya mendengus tidak berniat menjawab pertanyaan Tae Min. “Aku tanya siapa dia? Kalau kau tak memberi tahuku, aku tidak akan membunuhnya, atau barangkali…” Sehun tersenyum sinis “Aku akan meminum darahnya lagi”

DUAKK

Sehun merasa pipinya panas dan perih saat kepalan tangan Tae Min mendarat di wajah mulusnya, tapi tubuhnya tetap tak bergeming.

“DASAR PABO!!” Taemin agak terengah, dia berusaha mengontrol emosinya “Park Chan Rin adalah orang yang bisa melenyapkanmu!”

 

********

 

@Beberapa Hari Kemudian

 

Di sebuah mansion mewah di daerah Gangnam…….

 

“Jadi Sung Yeol juga—–“ Myung soo yang sedang duduk di singgasana hitamnya  meninju ujung singgasananya dengan keras hingga terdengar suara debaman keras. Dia tak bisa menyembunyikan rasa murkanya saat mendengar laporan dari Wu Zhun bahwa sudah tiga vampire yang tersegel dalam lima hari ini. Dan siapa lagi yang bisa menyegel mereka selain keturunan pemburu vampire terakhir, Honey Lau.

“Ada apa ini?” Myung Soo menatap dingin satu persatu bawahan utamanya yang tak lebih dari sepuluh orang. Mereka semua berlutut padanya. Jumlah pengikutnya sangat banyak tapi hanya beberapa orang yang Myung soo akui berguna dan setia padanya. Matanya berhenti pada Wu Zhun.

“Tinggal tujuh hari sebelum 100 hari kebangkitanku, tinggal tujuh hari lagi aku akan membangkikan kekuatan dalam tubuh Rin, bagaimana bisa kalian ceroboh seperti ini?”

“Maaf kan kami yang mulia” jawab Wu Zhun, kali ini dia membungkuk lebih dalam diikuti oleh pengikut Myung soo lainnya “Kasus tersegelnya Sung Yeol kemarin karena kami terlalu meremehkan Honey Lau, kami hanya tak ingin gadis itu menghalangi yang mulia”

“Honey Lau” Myung soo mendengus, ingatannya tertarik pada saat kloningannya membunuh orang tua gadis itu. Saat itu kloningannya hendak menggigit Honey lau, biasanya darah keturunan vampire hunter selalu lezat dan membuat mereka bertambah kuat. Tapi darah Honey Lau berbeda, aroma darah itu membuatnya muak.

“Sebaiknya kalian menjauh dari Honey Lau” perintah Myung soo, otaknya memikikan berbagai macam rencana, kemudian senyum dingin terukir di mulutnya. Anehnya malah menambah seram wajahnya.

“Dan biar aku saja yang membereskan gadis merepotkan itu”

 

========Author PoV END======

@Dua hari kemudian, Hari minggu

08.00 KST

 

“HOAMM” sekali lagi aku menguap di meja makan, aku benar-benar sama sekali tidak bernafsu untuk sekadar menghabiskan waktu untuk sarapan. Kalau bukan karena Chan Yeol oppa repot repot menggendongku dari tempat tidurku agar sarapan, aku pasti masih tidur nyenyak. Aku benar-benar lelaaahhh…

“Kau kenapa sih Han Hee? Akhir-akhir ini terlihat selalu mengantuk? Tanya Chan yeol oppa cemas, dia menyodorkan sandwich buatannya untukku, aku hanya nyengir lebar. Memang beberapa hari ini aku selalu diam-diam keluar malam, menyelinap pergi menggunakan motor Henry oppa untuk memburu vampire. Tentu tidak mudah menemukan mereka, tapi untungnya aku bisa merasakan keberadaan mereka dengan cukup mudah dan aku dapat bantuan dari beberapa hantu yang kukenal.

Dan lagi, untuk malam hari aku yakin Chan-chan akan aman-aman saja, Kai oppa selalu menjaganya.

“Hehhehehehe aku hanya kebanyakkan begadang oppa, biasa membaca komik hehe ” kataku sambil menampakkan aegyo ku, Chan yeol oppa mencubiti pipiku dengan gemas. Tapi aku yakin, Chan chan tidak percaya sepenuhnya dengan alasanku, bola matanya masih menatapku penuh selidik.

“Kau bukan hanya mengantuk, tapi juga terlihat lelah, minumlah” Chan-chan tiba-tiba menyodorkan segelas susu cokelat untukku. Tumben sekali hehe.. biasanya aku yang heboh membuatkannya susu.

“Kau benar-benar Chan-chan kan?” kataku sambil menahan tawa, Chan chan malah mengerucutkan bibirnya lucu sekali “hahahha… I just kidding, thank you Chan-chan, I love you!!” Aku pun akhirnya makan, tanpa kuduga ternyata aku menghabiskan sarapanku. Mungkin karena kemarin malam aku terlalu banyak berjalan dan harus menghadapi vampire yang sangat kuat jadi tenagaku terkuras habis. Kalau bukan karena Young Jae oppa menolongku lagi, mungkin kemarin aku sudah benar-benar mati.

 

Tingg tongggg

 

“Biar aku saja yang buka!” aku langsung berdiri dari meja makan, pasti itu Henry oppa. Dia bilang kalau hari ini akan kembali setelah mengisi bagian di SMTOWN Beijing, aku sudah sangat merindukan wajahnya!!

“WELCOME OP—“ Aku menghentikan kata-kataku begitu sadar pemilik wajah dihadapanku sama sekali bukan Henry oppa.

“Kenapa? Kau kecewa karena aku yang datang? OPPA? Kau sedang menunggu cowok lain datang?”tanya Daehyun oppa, sudah seperti polisi yang menginterogasi tersangka, tapi aku tak bisa benar-benar berpikir begitu mataku menatap wajahnya, bibirnya. Aku masih tak bisa percaya Daehyun oppa menciumku beberapa hari lalu. Sejak itu aku selalu mencoba menjauhinya, tapi kenapa dia malah kesini? Mana penampilanku baru bangun tidur seperti ini?!

“Kau mau bertemu Chan-chan? Aku panggilkan” aku baru saja mau masuk kembali tapi Daehyun oppa malah menahan pergelangan tanganku.

“APA?” kataku galak, aku memang sudah memutuskan untuk menjauhi namja ini, aku sudah lelah dengan sikapnya. Lagi pula ada yang harus aku lakukan sekarang, aku harus mencari vampire yang sudah membunuh daddy.

“Aku kesini untuk menemui mu pabo! Mandi dan ganti baju mu, kita ada pelajaran tambahan!”

“HEOHHH?????”

 

*****

 

“Kita tidak ke tempat les?” aku menegakkan badan ku dan melihat ke arah gedung les yang baru saja kami lewati, kemudian berbalik menghadap Daehyun yang sedang mengemudikan mobilnya“Kau mau membawaku kemana?”

Daehyun mendecakkan lidahnya, jelas tidak berniat menjawab pertanyaanku. Dan kagetnya aku ketika dia malah mencubit pipiku dengan keras.

“Aww… sakitttt….”

“Hahahhahahha… kau tidak pantas pasang muka masam seperti itu!” ejek Daehyun oppa setelah melepaskan cubitannya “Mana Han hee yang selalu ceria dan selalu sok imut padaku?”

Aku menggigit bibirku, dasar namja bodoh! Kenapa dia tak membiarkan aku sendirian saja sih? Pikirku sambil kembali menatap Daehyun. Dia tidak berubah, walau sekarang rambutnya diwarnai menjadi sedikit keabuan, dia tetap terlihat tampan. Seperti yang kuduga, mungkin aku memang masih sangat menyukai namja ini.

“YAA!! Honey lau! Kau dengar pertanyaan ku tidak sih?”

Aku hanya mencibir, dia sendiri tidak menjawab pertanyaan ku. Dengan agak malas aku membuka jendela mobil sedikit membiarkan angin pagi menerpa wajahku, membuatku semakin mengantuk dan tertidur.

 

*****

 

==========Han Hee pov END======

 

=========Dae Hyun PoV =========

 

“YAA!! Honey lau! Kau dengar pertanyaan ku tidak sih?”

 

Han hee sama sekali tidak menanggapiku dan malah memutar tubuhnya ke arah jendela. Sesekali aku melirik dia sambil menyetir, sepertinya Han Hee tertidur.

 

“Dasar bodoh, kau bisa masuk angin” aku mendecak begitu menyadari angin dari luar menerpa wajah Han Hee yang putih pucat. Dengan tangan ku yang tidak memegang setir mobil, aku merangkul bahu Han hee agar tidak dekat dengan jendela dan berbalik menghadapku. Tanpa aku duga kepala Han Hee sekarang terkulai di bahuku, matanya tetap terpejam dan nafasnya teratur. Untunglah dia tidak terbangun. Tanpa sadar aku tersenyum saat sesekali melirik wajahnya yang tidur dengan damai.

Aku menarik nafas panjang, entah mengapa aku merasa nyaman menyadari Han Hee bersamaku, dan baik-baik saja. Beberapa hari ini aku tidak tenang menyadari gadis ini selalu keluar rumah tengah malam untuk memburu vampire-vampire, untung saja sampai saat ini dia tidak sampai terluka.

Aku menatap lurus jalanan, sebenarnya aku tak tahu mau kemana. Tapi sebuah gagasan tiba-tiba masuk ke dalam otakku, aku tahu, Han Hee tidak akan berhenti memburu vampire sebelum dia berhasil menemukan vampire yang telah membunuh ayahnya. Dan mungkin di tempat itu, akan ada petunjuk untuk mengetahui siapa vampire itu.

 

***

–Sebuah villa di kawasan Ilsan, 50 KM dari Seoul

 

“Kau sudah bangun?” aku tersenyum saat Han Hee mengerjapkan matanya dan kemudian langsung duduk tegak begitu menyadari kepalanya bersandar di kepalaku. Dia melihat kesekeliling dengan bingung, dan kemudian matanya terbelalak begitu mendapati bangunan di depannya. Sebuah villa besar bergaya victoriadidominasi dengan warna merah bata juga cerobong asap yang tinggi menjulang di depan kami, jelas benar walau masih terlihat kokoh, villa itu sudah tak terurus lagi .

“Bukan kah ini—-“

“Rumah mu dulu kan?”Lanjutku, Han Hee menatapku bingung sambil menganguk, tapi hanya sesaat karena dia langsung turun dan keluar mobil. Aku mengikutinya keluar.

“Kenapa kau mengajakku kesini?”

Aku mengangkat bahu “Entahlah… aku pikir, kau pasti ingin kesini”

Han hee tersenyum tipis, akhirnya setelah sekian lama aku melihat senyumnya yang membuatku sedikit tercengang“Kau benar.. aku memang ingin kesini”katanya lagi sebelum melangkah mendekati rumah besar di depan kami itu. Di sekitar rumah ini hanya ada pepohonan besar, aku tak habis pikir bahwa ada keluarga yang mau tinggal di rumah besar yang sepertinya terisolasi dari sekitarnya. Tanpa tetangga, bahkan tidak jauh dari hutan.

Ckretttt….

Pintu berderit saat tangan Han hee menarik pintunya, gadis di depan ku tampak tidak ragu untuk masuk ke rumah besar ini. Seketika rasa dingin yang tidak wajar menelusup ke kulitku saat memasuki rumah ini.

“Dulu kami– aku, Henry oppa, daddy dan mommy sering berkumpul disana” Han Hee menunjuk ke arah kanan kami, yang sepertinya ruang tengah. Masih ada sofa –sofa besar dan grand piano yang tertutup oleh kain putihlebar, di tengah-tengah dindingnya terdapat perapian tua yang terhubung dengan cerobong asap. “Daddy dibunuh disana” tambahnya lagi, aku menatap wajah Han Hee yang aku sadari kali ini terlihat dingin dan penuh dendam “Oleh vampire keparat itu”

“Han Hee ah”

“Hahahahhaha… kau kaget ya aku bisa berkata sekasar itu?” Han hee tersenyum lebar dan tertawa kaku, tapi dia langsung berhenti menyadari kalau aku hanya diam saja menatapnya. Perlahan aku semakin mengerti gadis ini, dia selalu berusaha menyembunyikan kepedihannya di depan orang lain. Tapi kali ini aku tak ingin jadi orang lain baginya.

“Oh ya…”

DRAP DRAP DRAP

“Han Hee jjankam!” aku mengejar Han Hee yang tiba-tiba berlari menaiki tangga dua dua, lalu berbelok ke kanan menuju sebuah pintu besar dengan peganganan dari besi yang kokoh. Tangannya yang mungil mencoba membukanya tapi percuma saja, pintunya terkunci. Han Hee mundur beberapa langkah dan aku langsung menyadari apa yang akan yeoja bodoh ini lakukan.

“Minggir, biar aku saja!” kataku sambil menghadang tubuhnya, dan aku pun mundur beberapa langkah sebelum berlari untuk mendobrak pintu ini.

BRUAKKK

Pintu terbuka, engsel pintunya sampai pecah. Han Hee menatapku terkejut

“Ya Tuhan, aku hampir saja lupa kau bukan manusia biasa!” Han Hee menatapku kagum, entah mengapa aku malah tersenyum. Apa mungkin aku senang dipujinya?

“Sudahlah.. ayo masuk”

Han hee pun melangkah masuk, sedangkan aku melihat sekeliling ruangan yang sangat gelap ini. Dengan penglihatan superku, tanpa cahaya pun aku bisa melihat jelas apa saja yang terdapat di ruangan besar ini. Tempat tidur ukuran king size dengan lemari besar terbuat dari kayu cavendish, dan juga sebuah meja rias dan lemari berukuran lebih kecil. Mataku menangkap gorden tebal dan langsung berjalan untuk membukanya

SREETTTTTTT

Hanya sedikit cahaya matahari yang bisa memasuki ruangan gelap gulita ini dikarenakan debu tebal yang melekat di jendela, tapi cukup terang agar Han Hee bisa melihat sekitar. Aku berbalik dan mendapati Han Hee termenung di depan potret besar yang sepertinya baru saja dia seka debunya. Wajah seorang namja dengan tubuh besar dan kumis lebat seolah balik menatapku, di sampingnya seorang wanita sedang duduk sambil memangku gadis kecil cantik dengan rambut ikal dikuncir dua berumur sekitar 5 tahun, itu pasti Han Hee dan ibunya. Sementara di samping wanita itu berdiri seorang anak laki-laki berusia sekitar sepuluh tahun menggunakan jas hitam, itu pasti Henry hyung.

“Ini kamar daddy dan mommy” Han Hee membuka mulutnya, kemudian dia menyibakkan kain besar yang menutupi kasur ukuran king size “Baru kali ini aku masuk kesini”

“Hah?” aku mengerjap bingung, bukan kah ini rumahnya? Masa baru kali ini dia ke kamar orang tuanya?

“Hahahha kau pasti bertanya-tanya kan oppa? Kenapa baru kali ini aku kesini?” kali ini Han Hee berusaha menggeser tempat tidur besar itu, tangannya seperti mencari-cari sesuatu di kolong tempat tidur “Daddy tidak ingin aku dan Henry oppa tahu bahwa dia melakukan pekerjaan berbahaya sebagai pemburu vampire, ah…ini  berat”

“Apa sih yang sedang kau cari?”

Aku membantu Han hee menggeser tempat tidur tua itu, dan akhirnya kami menemukan buku besar berukuran folio, warna kertasnya sudah menguning dan sampulnya terlihat sangat kotor diselimuti debu tebal.

“Seperti kata Henry oppa, aku dan daddy memiliki banyak kemiripan” Han Hee tersenyum padaku “Salah satunya adalah tempat favorit kami menyembunyikan sesuatu adalah kolong tempat tidur”

Aku membaca judulnya “The Truth of Vampires

“Aku ingat pernah membaca buku ini, tidak sengaja di perpustakaan pribadi milik  daddy di ruangan sebelah. Tapi sepertinya daddy sadar sehingga menyembunyikan buku ini dariku” jelas Han Hee, dia pun duduk di tempat tidur dan aku ikut duduk di sampingnya.

Kami membaca sekilas buku-buku vampire itu, di luar dugaan buku ini berbeda dengan buku vampire yang selama ini beredar di dunia manusia. Buku ini sepertinya hampir 99 % benar, termasuk bahwa vampire hanya bisa dibunuh oleh anchestor mereka sendiri dan cara untuk menyegel vampire menggunakan silver bullet.

“Aku ingat, dulu aku pernah melihat lukisan anchestor vampire yang tersisa di buku ini” kata-kata Han Hee membuatku terkejut

“A..apa kau bilang?”

“Ya, aku tahu mereka kakak beradik, dan mereka sangat tampan dan cantik, sebentar.. kalau tidak salah ada di halaman-halaman terakhir” Han Hee terus membuka halaman per halaman, aku menatapnya dengan cemas, bagaimana kalau sosok Chan rin lah yang ada di lukisan itu?

Han Hee berhenti membuka lembaran halaman begitu sampai di halaman 98, tepat di sebuah lukisan seorang pria bermata tajam dengan wajah angkuh balik menatapnya.

“Namja ini…” Han hee terlihat terkejut

“Kau kenal?”

Han Hee menatap wajahku, ekspresinya terlihat sangat cemas “Aku pernah bertemu dengannya waktu bersama Chan chan, dia.. dia terus menatap Chan-chan… aku yakin dia mengincar Chan-chan”

DAKK *suara buku terjatuh*

“Han hee gwenchana?” Han hee tiba-tiba saja memegang kepalanya kuat, dia mengaduh sambil menenggelamkan wajahnya di kedua lengannya, aku yang kebingungan hanya sanggup memeluknya “Kau kenapa? Sakit? Ayo kita pulang sekarang! Eh… kau menangis?”

“Oppa… hiks…” kali ini Han Hee yang memasang muka tegarnya hilang seketika, dia menangis dan seluruh badannya gemetar, sepertinya dia kembali teringat saat-saat vampire membunuh ayah kandungnya

“Uljimayo … aku disini, kenapa?”

“Aku ingat… aku ingat…. dia.. vampire di lukisan itu, dia yang membunuh daddy!” kata Han Hee sambil menangis, aku menepuk kepalanya berusaha menenangkan, dan ketika aku melihat ke bawah ternyata halaman buku yang terjatuh tadi telah berganti ke halaman selanjutnya. Menampilkan potret seorang gadis menggunakan model gaun jaman dulu. Tapi yang membuatku terkejut adalah raut wajah tegas itu, bola mata itu, rambut lurus panjang itu, kaki jenjang itu, itu semua milik Park Chan Rin!

Aku menutup buku itu dengan kaki ku, bagaimana pun setidaknya saat ini aku harus memusnahkan lukisan itu. Bagaimana pun, aku  tahu ini belum saatnya Han Hee tahu yang sebenarnya.

 

****

 

=========Dae Hyun PoV END=========

 

========Han hee pov=============

 

Keesokkan harinya

@Depan kelas Chan Rin

 

“Hmmm…” aku menatap foto di layar ponsel ku dengan bingung, aku sudah tahu jelas wajah anchestor vampire yang pria, tapi untuk adik perempuannya entah mengapa lukisan bagian wajahya tidak jelas, seperti ada puntung rokok yang sengaja disapukan pada kertas. Apa daddy dulu begitu ceroboh sehingga halaman penting ini sampai terbakar?

“Apa yang kau lihat?”

“Ehh.. Chan-chan.. ayo pulang!” aku langsung memasukkan iphone ku dan menarik tangan Chan rin menuju ke arah gerbang sekolah, sesekali aku menguap. Sial, aku tidak bisa tidur sama sekali di kelas tadi, padahal tadi malam aku hanya tidur dua jam.

“Kau kemana semalam?” Chan rin tiba-tiba menghentikan langkahnya dan membalik tubuhku ke arahnya, dia menatapku curiga.

“Heoh?”

“Aku ke kamarmu jam dua malam tapi kau tak ada dimanapun, dan motor Henry oppa juga tidak ada”

“Mungkin kau hanya bermimpi hehehhehe,, aku tidur kok di kamarku, atau mungkin penyakit lamaku tidur sambil berjalan kambuh hehe” elakku berbohong, tapi Chan rin terlihat sama sekali tidak percaya.

“Han Hee… kau memburu vampire kan?” pertanyaan Chan rin yang lebih terdengar seperti pernyataan membuatku terdiam. Aku sama sekali tak ingin melibatkan Chan-chan, apalagi aku tahu, entah mengapa pada vampire tertarik pada darah saudara ku ini.

“Aku…”

“Mereka jahat, aku harus membalas dendam appa” aku menepuk Chan rin yang terlihat gelisah dan merangkulnya mengajaknya kembali berjalan“Tenang saja Chan-chan, aku tahu apa yang kulakukan hehehehe… dan lagi tidak tiap hari aku keluar tengah malam, hanya waktu waktu tertentu. Oh ya, bahkan ada orang yang sangat kuat membantuku. Dia sangat tampan”

Aku mengedipkan mata ke arah Chan-chan, ya kali ini aku tidak berbohong. Aku memang bertemu dengan seorang pria misterius yang mengaku mengetahui banyak hal mengenai vampire, sebenarnya aku pernah bertemu dengan laki-laki itu sebelumnya. Namja aneh yang duduk di atap rumah sebelah, Xi Luhan gege. Dan aku baru sadar kalau dia adalah member EXO-M yang pernah kutemui saat pertama kali hendak menyaksikan EXO di stasiun TV.

“Bagaimana kalau…” Chan-chan menggantungkan kata-katanya, membuatku memelintir rambut kebiasaanku kalau sedang menunggu

“Bagaimana apa? Hahahha kau kenapa sih Chan-chan? Akhir-akhir ini kau terlihat gelisah saat bersama ku”

“Bagaimana kalau aku sebenarnya adalah vampire?”

Aku mengerjap dua kali sebelum berhasil mencerna apa yang dikatakan Chan-chan “Hahahhahahha kau bicara apa sih?” aku pun mendekatkan wajahku dan berbisik padanya “Kau bukan vampire kok, aku yakin itu! Aku kan bisa merasakan aura—-“

“Hai… apa kalian perlu tumpangan?”

Aku langsung mundur selangkah begitu menangkap wajah familiar di depanku, spontan aku merentangkan tangan ku untuk melindungi Chan rin. Namja ini—anni, vampire ini adalah anchestor vampire yang dilukiskan dalam buku kuno itu, vampire yang membunuh daddy. Tapi kenapa aku tidak bisa merasakan auranya? Apa mungkin anchestor vampire bisa mengatur aura mereka sendiri? Cih kalau saja tidak banyak orang disekitar kami, pasti aku sudah mengancungkan pistol perakku, eothokkaji?

Saat ini juga, aku benar-benar ingin membunuhnya—dia yang membunuh daddy!

“Han Hee ah? Wae?”Chan Rin menatapku cemas dan kemudian dia menatap namja di depanku. Mereka saling bertatapan dengan cara yang tak bisa kumengerti, Chan-chan seolah terhipnotis dan hanyut dalam mata hitam kelam namja itu.

“Nama ku Kim Myung Soo, kau ingat, kita bertemu di depan toko musik?” tanya namja di depanku sambil mengulurkan tangannya ke arah Chan-chan yang masih sepenuhnya belum sadar. Maka aku tarik saja tangannya.

“Maaf kami tidak mengenal mu, kami bisa pulang sendiri” kataku sambil begitu saja melewati namja ini, tapi tanpa aku sangka dia menggenggam tangan kananku yang bebas dengan tangannya yang sedingin es. Menyelipkan sesuatu ke tangan ku.

“A…apa?”

“See you Honey Lau!” Dan dalam hitungan detik, dia menghilang begitu saja.

 

 

*****

 

“Temui aku, malam bulan purnama tepat pukul 24.00 KST ini di villa ayah mu.  Akan kuberitahu, siapa yang sudah membunuh ‘daddy’ kesayangan mu itu”

Kim Myung Soo

 

Aku menatap sobekkan kertas berwarna kekuningan di tanganku, kertas yang diselipkan oleh Myung Soo. Dia orang yang mengincar Chan rin sekaligus vampire yang membunuh ayahku. Bisa jadi ini hanya jebakan tapi mungkin ini adalah kesempatan untuk ku membalas dendam, jadi… haruskan aku pergi?

 

=======Han Hee PoV END ====

======Dae Hyun PoV =====

@23.00, Dorm BAP

 

Aku menatap bulan purnama sempurna dari balik kaca kamarku. Entah mengapa perasaan ku saat ini rasanya sangat tidak enak. Dari tadi siang aku terus kepikiran si bodoh Honey Lau! Apa malam ini dia akan kembali memburu vampire seperti malam-malam sebelumnya? Apa dia akan bertemu dengan guru ku lagi- Pangeran Lu Han?

“Aishh… merepotkan!” aku mendengus dan mengambil jaket kulit hitam ku, Yongguk dan Himchan hyung sudah tidur, kuharap yang lain pun sudah tidur di kamar mereka masing-masing jadi aku bisa menyelinap pergi dengan bebas.

“Kau mau kemana?”

Aku berbalik saat hendak membuka pintu depan dorm, Young Jae menatapku dengan tatapan dingin. Dari cara berpakaiannya jelas sekali dia juga sama sepertiku, akan keluar.

“Aku hanya ingin berjalan-jalan sebentar” kataku asal dan berbalik.

“Kau pikir aku tidak tahu” kata-kata Young Jae membuatku terdiam “Kau mau mengawasi Han Hee kan? huh.. memangnya aku bodoh Jung Dae Hyun? Aku tahu akhir-akhir ini kau selalu memperhatikan Han Hee”

Aku mengangkat bahuku, tak berniat menjawab pertanyaan Young Jae. Aku sendiri tidak mengerti kenapa diriku bisa jadi aneh seperti ini “Sudah ya, aku pergi duluan”

“Aku minta kau menjauhi Han Hee!”

Aku yang baru saja membuka pintu terkejut mendapati Young Jae sudah berada di depanku.

“Apa maksud mu?”

Young Jae tersenyum sinis “Jung Dae Hyun, bukan kah kau berjanji padaku untuk memberikan apapun saat aku menyelamatkan nyawa ibu mu?”

Aku menelan ludahku, menunggu kata-kata Young Jae selanjutnya. Rasanya hatiku semakin tidak tenang.

“Dan permintaan ku adalah, menjauhlah dari Han Hee!”

 

TBC

 

 

 Image

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

25 thoughts on “Moonlight Destiny (Chapter 10)

  1. aku copas koment aku di wpnya Kunang Eonni aja ne~

    bisa bisanya itu DaeHyun nyium HanHee…
    jadi sebenernya, DaeHyun itu suka sama HanHee?
    terus Sehun pernah ketemu sama HanHee?
    eonni, aku mau tanya, di part sebelumnya, kalo nggak salah, chanrin reinkarnasi waktu masih bayi kan? kenapa tiba-tiba ada lukisan chanrin?

    aku bayangin Rumahnya keluarga Lau, kayaknya serem banget ya~ kalo jadi mereka aku nggak mau da diem disitu. rasanya kaya bakal ada sesuatu yang tiba-tiba keluar diantara pepohonan besar nan lebat itu~ hiii *jiah, Alay tambah Curcol pula*

    nanti Chanrin berubah jadi ancestor gak?
    HanHee bisa berubah jadi putri aster lagi gak?

    aku bingung, ngedukung chanrin sama kai atau sama sehun. yang pasti JANGAN SAMPE DIA NIKAH SAMA MYUNGSOO !!! *CAPSLOCK jebol.
    yang pasti akhirnya HanHee sama DaeHyun kan? terus ntar nasibnya YoungJae gimana?

    ahh!! terlalu banyak pertanyaan yang gak kejawab disini.. Please.. buat Azumi Eonni.. jebal.. jangan lama-lama~~

    mian komennya kepanjangan, aku bawel ya?? miahae~^^

    • Gak apa2…justru aku suka comment panjang. Hehehe.
      Hmmm…iya…nanti tunggu aja chapter selanjutnya pasti d bahas.

      Dan aku kasih bocoran dikit nih… : bakal trjadi sesuatu yg nggak disangka sangka. Surprise! Hohoho….

      Aku pengen cerita fantasy yg gak biasa aja. Tapi maaf klo malah jadi bingung. 😦

      Gomawoooo yah udh baca dgn setia + ngasih comment 🙂

      • 10 jempol lah pokoknya buat Azumi Eonni sama Kunang Eonni. *pinjem jempol temen

        yang pasti~ ditunggu lanjutannya. aku cek wp tiap hari biar bisa jadi yang pertama ngoment^^ hehe

  2. Wahhhh aku baru tau ceritanya bakalan ngekonflik kali tapi bagus thor bahkan ini ffnya terlampau bagus dan aku sebenarnya sukak koment tapi karena aku agak pusing mau koment dimana jadi yah jadi koment pas disini aja maaf yahh thor disetiap chapter aku gak selalu coment mianhe thor,tapi yang pasti aku penasaran apa yang mau dilakukan myunsoo dengan sihanhe apakah luhan ikko2 tan datang jugak atau daehyun wkwkwkwk penasan thor hohohoho maaf yah thor jadi curhat + panjang = peneng bacanya XD

    • Gomawoooo yah udh baca…hehehe.
      Gak apa2 kok…justru aku suka comment yg panjang. Wkwkwk.
      Luhan bakalan berperan penting banget nanti buat memecahkan misteri. Hehehe. Ditunggu aja ya. 😉

  3. Wah aku telat baca ya??
    Sebel sama Daehyun nih, kalau peduli sama Han Hee tunjukin aja kebanyakan gensi. Youngjae kok jadi gitu sih, aku kira bakal ikhlas Daehyun sama Han Hee. Next chapter munculin Luhan ya eonn

  4. Daebak thor!!! Penasaran sma part selanjut a,,,klw chan rin berubah gimana reaksi han hee .-.?
    Bingung sma takdir mereka -,-?
    Next a thor

  5. UNNNIEEEE AKU PEMBACA SETIA FF INIIIII, AAA JANGAN SAMPE L NIKAH SAMA CHAN RIN HIIII /? #capslockjebol

    Nexttt yaaa aku menunggu chapter selanjutnyaaa ^-^

  6. aaaawwww….mau jg dicium daehyunnn..*ngarep
    ah itu daehyun dah mulai suka ya ma han hee….aaahhh seneng deh ya mskipun walaupun daehyun msih jual mahal alias g mau ngakuin prasaan’y sndri hee….
    koq g ad kai-rin moment ya… pngen moment liat mrka dooonnkkk….
    aahhh…itu abang L bner2 deh jahat tp g bisa byangin muka keceh badai’y bang q rela bang kmu isep bang…*eehh di isep apa’y ini^^

  7. disetiap chapter nya keren bangen bikin penasaran
    imajinasi di ff ini bener bener bikin saya terkesan mungkin reader lain juga ngerasain apa yang saya rasain kekeke…

  8. Ya ampun daehyun kamu nyium hanhee 😱 apa maksudnya coba? Apa kmu udah mulai punya perasaan sma hanhee? Apa yg akan dilakukan daehyun? Apa dia bneran akan menjauhi hanhee gara2 permintaan youngjae? Hanhee udah tau bahwa ancenstor vampire itu myungsoo, tpi dia belum tau bahwa ancenstor vampire satu lagi itu chanrin, gimana reaksi hanhee kalau tau bahwa chanrin itu ancenstor vampire ka? Apa dia akan membenci chanrin juga? Apa yg akan dilakukan hanhee? Apa dia akan menemui myungsoo? Apa yang akan dilakukan myungsoo sma hanhee da juga apa yg akan dilakukan myungsoo nantinya sma chanrin? Ga mau bnget kalau sampai chanrin jatuh ke tangan myungsoo 😩
    Masih penasaran sma takdir mereka, takdir mereka sebenernya sma siapa?
    Pokoknya keren bnget ka, makin penasaran aja sma kelanjutannya 😆 ijin lanjut baca ke chapter selanjutnya ya ka 😘

Leave a reply to reyyeonxiluhan Cancel reply